Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Harga Parkir Dahsyat di Stasiun Gambir

13 Oktober 2015   15:54 Diperbarui: 20 Agustus 2017   03:39 10860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah, tanggal 10 Oktober kemaren kan musim kondangan nasional. Dari Gambir ke Joglo saja, ada kali 12 janur kuning yang saya lihat di sepanjang jalan. Bahkan ada 1 jalan yang di mulutnya digantungi janur kuning 2-3 set. Luar biasa. Terus saya kapan kawinnya?

Oh, salah fokus. Mari kita kembali.

Sebagai dampak dari  musim kawin, maka saya ada dua undangan. Pagi di Joglo, malam di Bandung. Dipikir-pikir masih terkejar, sih. Maka saya putuskan untuk berangkat dua-duanya. Atas dasar fleksibilitas, saya bawa sepeda motor kemudian dititip di Stasiun Gambir. Maka, masuklah saya 10 Oktober 2015 pukul 12.28 di parkiran Stasiun Gambir.

Sesudah kondangan yang dasarnya memang begitu--memajang pengantin selama 2-3 jam untuk disalami dan difoto-foto--saya lalu kembali ke Gambir dari Stasiun Cimahi, keesokan harinya tanggal 11. Sampai di Gambir pukul 22 lebih banyak, namun belum sampai 23. Dengan santai dan penuh doa, saya keluar parkiran. Dan sampailah saya pada saat pembayaran.

Saya: (ngasih duit lima puluh ribu)
Mas Parkir: (belum menginput apapun, langsung nanya) Ada uang pas?
Saya: Hah?
Mas Parkir: Ada uang pas?
Saya: Berapa?
Mas Parkir: Empat sembilan
Saya: Hah?
Mas Parkir: Empat puluh sembilan ribu

Saya coba menghitung. Dengan tarif terpasang Rp3.000 untuk 1 jam pertama, dan Rp1.000 untuk 1 jam berikutnya. Maka anggaplah sampai pukul 13.00 di tanggal 10 saya kena Rp3.000. So, saya harus menanggung parkir dari 13.00 ke (anggaplah) 23.00 hari berikutnya. Itu kan 34 jam. Kalau dikali Rp1.000 untuk setiap jam, maka saya harus bayar Rp34.000. Jadi kalau ditotal jelas-jelas nggak sampai empat puluh sembilan ribu, kan?

Saya nggak tahu bagaimana mas-mas berambut jarang yang menjaga parkir itu mendapatkan rezekinya. "Cuma" sepuluh ribu, sampai mengorbankan integritas diri. Heuheu. Entahlah. Begitu saya cek di internet, memang ada beberapa keluhan pentarifan parkir menginap di Stasiun Gambir. Salah saya saja yang memilih untuk menginapkan sepeda motor di Gambir. Tahu begitu, lebih baik saya nitip di Manggarai yang pengelola parkirnya lebih manusiawi dalam menetapkan tarif dan memiliki sisi manusiawi untuk tidak mengambil keuntungan lebih dari tarif yang ditetapkan.

Salam Parkir!

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun