Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pasar Dadakan di Jalan Tegalan Matraman Jakarta

27 Mei 2018   23:47 Diperbarui: 28 Mei 2018   00:11 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana jalan tegalan matraman setelah hujan besar mengguyur sore hari

Bulan ramadhan artinya sahur dan buka selama satu bulan. Orang perlu makan dan orang perlu minum. Banyak yang mals masak sendiri untuk memenuhi kebutuhan makannya. Makan di bulan puasa pasti tidak banyak. Sehingga jarang sekali yang masak makanan dalam jumlah besar, sehingga mereka memasak seperlunya jika  dirata-ratakan mereka masak 1 kali sehari  dan akhirnya ketika bosan masak makan dia keluar rumah mencari makanan untuk makan malamnya.

Banyaknya orang yang yang  lebih memilih beli makanan daripada masak sendiri akhirnya membuat orang berjualan makanan.  Ada permintaan ada penawaran,  ada barang ada yang beli dan terbentuklah pasar kaget.  Pasar-pasar dadakan banyak terbentuk di Jakarta. Mereka ada di sepanjang jalan dan pemukiman penduduk. Salah satunya di jalan tegalan palmeriam. Tepatnya di seberang toko gramedia matraman.

Pasar disini lengkap. Mereka menyediakan takjil sampai makan malam. Namun lebih banyak makanan ringan seperti gorengan, martabak, es jus, bakso dan lain-lain. Harganya terjangkau dan enak-enak. Untuk ukuran kantong masyarakat kecil tentunya.

Pada hari-hari tertentu sering diaddakan pasar malam juga, yang selain menjajakan makanan akan ditemukan juga pakaian dan permainan anak-anak.  Asesories hp, sepatu, tv, Bahkan penjualan  program tv berlangganan.

Jalan tegalan ini sangat hidup. Selalu ramai sampai tengah malam, karena berada di pintu jalan utama yaitu jalan Matraman raya. Dulunya jalur jalanan di jalan tegalan ini hanya 1 jalur. Namun karena ahok tegas dan ketat maka banyak warung-warung yang sudah berada puluhan tahun disitu digusur. Akhirnya hilang lenyap. Berganti menjadi jalanan lurus yang panjang  dan mulus dengan aspal baru dan licin.

Namun seiring waktu dengan bergantinya gubernur akhirnya jalanan ini digunakan sebagai parkiran mobil warga sekitar. Setelah beberapa kali diusir satpol pp akhirnya yang menggunakan sebagai tempat parkir berkurang. Namun karena tanahnya kosong akhirnya dipakai sebagai tempat berjualan warga sekitar. Tahu sendiri, di Jakarta tanah kosong berarti uang banyak. Sehingga lambat-laun disini terbentuk pasar kecil. Yang tidak permanen. Yang akan bubar ketika hujan turun.

Apapun itu selama lahan kosong tidak dimanfaatkan  maka lebih baik digunakan untuk dagang. Sekarang perekonomian disitu  berjalan. Pendapatan warga bertambah, kebutuhan makanan terpenuhi. Semua senang. Semua bahagia, karena disini pasar malam sangat diperlukan. Karena hiburan malam kurang dan pasaryang buka sampai malam hari disekitar sini tidak ada. Pasar terdekat adalah pasar Palmeriam dan pasar matraman kebon kosong dan pasar burung Pramuka. Semua pasar itu tutup sejak pukul 5 sore. Jadi walaupun akan menimbulkan kemacetan pasar dadakan ini sangat membantu warga sekitar.

 Ada satu hal penting dari tempat ini, dahulu tempat ini adalah taman, tempat bermain anak-anak sekitarnya ,   sekarang  sudah menjadi pasar malam ketika malam, tempat parkir mobil ketika siang. tidak ada RPTA ataupun taman bermain lagi disekitar sini.  satu-satunya hiburan anak kecil sudah hilang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun