Akhir-akhir ini beredar kabar bahwa putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, sebagai seorang pemakan daging babi. Bagi seorang muslim, tentu, babi merupakan salah satu makanan yang diharamkan. Tapi benarkah Kaesang pemakan babi?
Dalam pengakuannya di blog pribadi, Kaesang memang pernah memakan babi saat pertama kali tiba di Singapura untuk kuliah. Tetapi itu karena faktor ketidaksengajaan dan ketidaktahuan saja. Ia tidak tahu bahwa daging yang dimakannya adalah daging babi. Setelah itu, Kaesang mengaku khilaf dan tidak pernah memakan babi lagi.
Pemberitaan yang membesar-besarkan faktor ketidaksengajaan dan ketidaktahuan Kaesang tersebut merupakan bentuk pemutarbalikan fakta. Apalagi sampai menyebutkan bahwa Kaesang sering memakan babi yang diharamkan ajaran agamanya itu.
Kaesang bukanlah pemakan daging babi. Sebagai seorang muslim, Kaesang taat pada aturan agama tersebut. Tetapi pernah khilaf karena tidak sengaja dan tidak tahu. Ketidaksengajaan dan ketidaktahuan dapat dimaklumi dalam agama Islam.
Dengan demikian, propaganda atas kabar hoax tersebut menunjukan bahwa ada kelompok yang ingin menggiring opini negatif masyarakat terhadap Putra Presiden Joko Widodo. Hal ini jelas menggambarkan bahwa terdapat pihak-pihak yang memang ingin menjatuhkan wibawa kepemimpinan Presiden melalui isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Oleh karena itu, warganet diharapkan untuk terus menyaring dan memilih informasi yang benar dan tepat. Jangan sampai diperdaya oleh kelompok kepentingan tertentu dengan turut menyebarkan berita hoax di media sosial. (NA)