Success is maximize your strength not your weakness, If you can raise productivity you can raise income.
Penghasilan seseorang tergantung dari produktifitasnya, artinya pendapatan seseorang tidak akan bertambah sebelum ia dapat memberikan manfaat lebih besar daripada sebelumnya, manfaat yang dimaksud ini adalah produktifitas yang ia berikan, dan manfaat tidak akan bernilai untuk orang lain apabila hasilnya tidak sesuai atau tidak memuaskan, hasil memuaskan inilah yang disebut sebagai performance (kinerja), dan kinerja tidak akan memuaskan hasilnya kecuali melalui skill (keahlian atau sesuatu yang mudah dikuasai) dan keahlian hanya dapat mudah diperoleh melalui passion seseorang.
MENGAPA TIAP INDIVIDU SANGAT PERLU MENGETAHUI KEKUATANNYA ?
Tiap manusia di anugrahi kekuatan dan kelemahannya masing-masing, di beberapa negara maju telah menerapkan penggunaan kekuatannya masing-masing, sedangkan di Indonesia masih belum maksimal bahkan boleh dikatakan tidak sama sekali diperhatikan. Untuk menjadi sukses seseorang memerlukan hasil yang bagus dari area yang ia kuasai, sedangkan untuk memberikan hasil yang bagus dan tetap bertahan lama tidak mungkin dengan menerapkan area yang terlemah dari seseorang tersebut. Inilah mengapa tiap orang perlu mengetahui area kekuatannya agar tercapai hasil kerja yang sangat memuaskan dibandingkan kerja yang dilakukan oleh orang lainnya. Banyak teori kesuksesan tetapi hasilnya masih sangat sulit untuk diikuti oleh para pencari kesuksesan, mengapa? Karena tiap motivasi dan cara sukses yang diberikan tidak sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya oleh orang tersebut, sehingga tiap apa-apa yang dilakukan tidak akan membuahi hasil yang memuaskan dan tidak menggugah dirinya untuk merubah cara atau bergerak memotivasi dirinya untuk lebih maju.
Keberhasilan perusahaan-perusahaan besar menjadi lebih produktif karena mereka memiliki karyawan yang lebih produktif dibandingkan karyawan perusahaan lainnya. Tidak bisa dipungkiri kunci keberhasilan mereka terletak dari produktif tidaknya karyawan mereka, semakin produktif karyawannya semakin berhasil perusahaannya, dan semakin tidak produktif karyawannya, maka semakin tidak menghasilkan apa-apa buat perusahaan. Kemampuan produktif karyawan pada perusahaan besar diatas70%, sedangkan karyawan diperusahaan kecil dan menengah, produktifitasnya hanya sebesar 30% hingga 50%, masih jauh dibawah produktifitas perusahaan besar (under70%). Wajar bila erusahaan besar semakin terus berkembang dan menghasilkan lebih banyak pangsa pasarnya dibandingkan pesaingnya, karena mereka telah memiliki assetter pentingnya yaitu “KaryawanProduktif” yang akan terus menerus menghasilkan untuk mereka. Setiap perusahaan sangat penting untuk bisa menemukan “HighProduktifitas” dari tiap karyawan mereka, yang kemudian dapat segera diaplikasikannya “The Right Man In The Right Place”.
Your People Get “High Productivity” You Company Get “High Performance”.
8 ASSESSMENT PRODUCTIVITY KARYAWAN
Personal Productive (Integritas Karyawan), Motivation Productive (Yang Mengerakkan Motivasi), Passion Productive (Pekerjaan Yang Disenangi), Working Productive (Gaya Kerja Karyawan), Skills Productive (Keahlian Terbaik Karyawan), Character Productive (Bawaan Sifat Karyawan), Brain Mapping Productive (Kecerdasan Belahan Otak), Profession Productive (Profesi Yang Paling Sesuai).