Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Why Build a Dream That Can Not Come True

7 Maret 2020   10:22 Diperbarui: 7 Maret 2020   10:41 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untung, Carik Karang Jati yang mana ya? Dokpri

Lantunan suara Minul yang lembut mendayu menyanyikan Dream of Me menggugah kenangan manis Mas Untung, sehingga ia terus memperhatikan Minul di atas panggung.

"Gak usah baper...," kata Mas Bejo tiba-tiba yang rupanya sejak tadi memperhatikannya.

"Hahahaha....," Untung tertawa.

"Kau ingat Haes, anak Sospol Unibraw yang dulu magang di tempat kita selama dua tahun. Tuh dia datang mau nari Bali...," kata Bejo sambil menoleh ke arah seorang pemuda yang mengenakan pakaian adat tari Bali.

Untung mengernyitkan dahi  sambil mencoba mengingat-ingat kala melihat Haes yang berdiri di dekat pintu dan tersenyum padanya.

"Haiii.... Had, sungguh hampir lupa aku... Kok pakai baju tari Bali?" sapa Untung lalu menjabattangan Herman Suadi yang disebut Haes oleh Bejo tadi.

Herman Suadi pun menceritakan setelah lulus Sospol Unibraw diangkat jadi ASN dan ditempatkan di wilayah bekas transmigrasi di Lampung yang warganya kebanyakan dari Bali. Kini, ia datang sebagai utusan pemerintah daerah yang ingin mengenalkan desanya akan menjadi desa wisata. Herman Susanto yang terampil menari kini juga menjadi duta pemuda dari kelompok Darwis atau sadar wisata dari Desa Sumber Makmur.

Senyum lihat dan dengar Minul menyanyi. Dokpri
Senyum lihat dan dengar Minul menyanyi. Dokpri
"Andaikata kau dulu tetap di Karang Jepun mungkin desaku akan lebih maju....," Untung berbasa-basi.

"Kan banyak anak terampil dan kreatif di sana. Ada Mas Bejo yang pendekar silat, Mbak Erni pandai menari, ada juga yang pandai bantengan, dan itu Minul makin kece saja nyanyinya...," jawab Herman sambil mengarahkan pandangannya pada Minul yang masih menyanyi di panggung.

Untung tersenyum. Ia kembali ingat masa lalu, kala Herman Suadi magang di Karang Jepun pernah naksir Minul. Akankah kini ia akan bersaing kembali merebut hati Minul, pikir Untung. Sejenak Untung terpaku ingat akan putrinya yang masih perlu perhatian. Untung tersadar kembali kala ada panggilan dari panggung.

"Para hadirin, kalau tadi yang menyanyi dari kelompok kami maka sekarang yang tampil dari para aparat desa sendiri. Kami panggil Pak Carik Desa Karang Jati yang akan melantunkan sebuah tembang lawas pula....," kata Minul disambut tepuk tangan seluruh peserta rapat yang rupanya kaget tak jika Mas Untung, Carik Karang Jati ternyata pandai menyanyi juga. Suaranya yang tak kalah mempesona langsung melantunkan merdu lagu dari Matt Monro....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun