Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wanita, Ibu Setiap Insan

23 Desember 2019   15:52 Diperbarui: 23 Desember 2019   17:40 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjumpai wanita cantik dengan pakaian menarik dan cenderung sexy kala kita ke pertokoan modern, dealer mobil saat servis kendaraan, atau saat melihat pameran adalah hal yang biasa. Penampilan mereka yang cantik tujuannya hanya satu, yakni pengunjung tertarik pada produk yang dikenal. Syukur kalau mereka, para konsumen, akhirnya mau membeli.

Maka, ketika akhir bulan, saat mereka menerima gaji akan mendapat fee dari prestasi yang dicapainya. Jadi tak heran bila para wanita ini selalu tersenyum tebar pesona. Namun jangan salah sangka, senyum mereka bukanlah kegenitan untuk menggoda lelaki iseng.

Beda lagi saat kita masuk di ruang pelayanan umum, seperti di kantor pelayanan Samsat, pengurusan SIM, kantor pos, di mall yang dulu megah namun kini berubah semacam pertokoan rakyat, bahkan di tempat umum seperti alun-alun menemui wanita berpenampilan menarik lalu menawarkan sebuah dagangan atau produk tertentu dari pabrikan bukanlah hal yang aneh.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Tadi pagi di kantor Samsat, saat menunggu antrean pengambilan BPKB, seorang wanita cantik tiba-tiba mendekati saya lalu menawarkan minuman seharga sepuluh ribu rupiah. Tahu saya menggelengkan kepala karena tak tertarik, ia pun mengeluarkan sebuah minuman dalam kemasan namun beda produk.

Awalnya kukira dia seorang SPG yang mengenalkan sebuah produk, akhirnya kutahu dia seorang pedagang keliling  yang menawarkan dagangannya secara sembunyi, sebab di dekat pintu masuk tertulis 'Pedagang & Sales Dilarang Berjualan di Dalam' Melihat upaya dan semangatnya, rasanya tak tega untuk tidak membelinya. Senyuman kecil nan manis menggambarkan betapa gembiranya ia dengan yang didapatnya.

- -

Terik matahari demikian menyengat, ketika saya sekedar menyegarkan diri di alun-alun, tampak dua wanita muda menawarkan dagangannya pada beberapa pengunjung wanita yang sedang duduk santai. Penasaran juga saya, mereka tampak demikian asyik namun tak tampak barang apa yang ditawarkan. Barulah saya menyadari apa yang dijual setelah wanita ini menawarkannya pada penulis, yakni sebuah program data dari sebuah provider.

Ketika anda membeli BBM di SPBU, adalah hal yang biasa pada masa kini menjumpai petugas yang melayani kita adalah wanita muda cantik. Senyum simpul yang manis selalu terlontar dari bibir mereka sekali pun terik matahari dari sisi timur dan barat atau kala gerimis dan hujan dengan aneka sikap pelanggan dari yang sopan atau yang bergaya bossy karena dianggap kurang cekatan.

- -

Suatu saat pula, seorang ibu muda dengan menggendong anaknya yang masih balita datang ke sekolah untuk menawarkan ATK dan ada pula yang datang menawarkan makanan ringan untuk dijual di kantin sekolah.

Pernah saya, menyentil mereka dengan menggendong balita apakah tujuannya mereka berusaha menarik perhatian? Jawaban lembut namun membuat saya terkejut 'maaf, jangan samakan saya dengan wanita yang mohon belas kasihan seperti wanita peminta-minta.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun