Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Homo Sapiens Menjadi Homo Sampahiens?

28 Mei 2019   08:01 Diperbarui: 28 Mei 2019   08:53 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

* Seorang kepala sekolah di sebuah SMA menyatakan keheranannya ketika melihat sampah plastik bekas minuman dan bungkus permen di urinoir kamar kecil siswa pria. Di tempat yang berbeda seorang kepala sekolah juga terheran-heran kala sedang melakukan kontrol melihat sampah ada yang berserakan di depan tempat sampah yang belum penuh bahkan ada yang kosong.

* Penulis sendiri yang bekutat sekitar lima belas tahun di bidang sarana dan prasarana sekolah sering dibuat heran, jengkel, dan tak tahu harus marah pada siapa ketika mendapat laporan closet buntu dan setelah ditiup dan dikuras didapat hampir sekarung pembalut, padahal di dalam WC putri sudah disediakan tempat sampah dan pembungkus!

Lingkungan sekolah yang bersih. Dokpri
Lingkungan sekolah yang bersih. Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Manusia penghasil sampah dan perusak alam?

Belum pernah ada makhluk hidup di bumi ini semutakhir homo sapiens, manusia berpikir atau bijaksana. Homo sapiens merupakan makhluk hidup kekinian hasil evolusi jutaan tahun atau bahkan gambaran yang secitra dengan Allah. Keberadaannya di percaya sebagai penguasa bumi, satu-satunya rumah bagi homo sapiens.

Homo sapiens sebagai fosil ditemukan beserta cangkang telur, cangkang kerang air tawar, dan tulang-tulang hewan vertebrata di sekelilingnya. Tulang panjang hewan yang telah patah menandakan bahwa homo sapiens memakan isi sum-sum tulang hewan tersebut.

Tidak banyak berubah selama ribuan tahun, homo sapiens menciptakan segala sesuatu yang membantunya untuk hidup dan disebut sebagai teknologi. Teknologi dimulai dari masa berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, industri sampai era industri 4.0. Hasil karya cipta homo sapiens yang membantunya ini setelah tidak digunakan akan kehilangan nama dan fungsi menjadi sampah.

Sampah seperti materi lain di alam, tidak dapat melawan hukum alam. "Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat berubah dari satu bentuk energi ke energi lain". Sampah homo sapiens berevolusi dari membantu ke tak teruraikan semakin canggih mengikuti koneksi neuron homo sapiens yang semakin rumit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun