Tulisan Kita di Kompasiana Pasti Berguna bagi Pembaca

Tujuh tahun menjadi kompasianer bukanlah waktu yang pendek dibanding umur kompasiana sendiri. Seperti halnya kompasiana.com yang masih terus berbenah menuju yang lebih baik walau sering membuat jengkel k'ers, karena setiap menjelang K'val selalu alami gangguan. Demikian juga saya dalam menulis terus mencari gaya dan bahasa yang baik. Tanpa meninggalkan tema-tema yang bernuansa alam dan budaya. Sekali waktu memang menulis tentang dinamika politik negeri ini. Namun rupanya, tidak menarik bagi pembaca dan pemberi  komen setia tulisan saya. Bahkan sering disindir lewat komen, inbok, dan WA.

Nulis adalah salah satu kebutuhan saya untuk dibagi kepada yang belum tahu. Namanya juga berbagi tentu saja memberikan secara percuma atau gratis tanpa berharap imbalan sekalipun ucapan terima kasih. Bahkan selama menulis di K, saya telah menghabiskan 1 buah lappy core ii duo dan pulsa paling tidak 25 ribu per bulan di luar pulsa komunikasi lainnya. Sedang yang saya terima dari K cuma smartphone samsung galaxy yunior ketika menang tulisan tentang 'cincinapi atau ring of fire' dan K Reward 2 X sebesar 500 ribuan.

dokpri

Hla wong menulis di K ini cuma atau sekedar untuk berbagi maka tak perlu diperhitungkan untung ruginya secara ekonomis. Walau kadang berpikir betapa pelitnya K. Tidak seperti K'er yang demikian antusias membangun eh mengembangkan K dengan tulisannya.

Bicara tentang berbagi, khususnya tentang ide dan isi tulisan di K memang tempat yang terbaik.

Berdasarkan pengalaman saya, sekalipun tulisan kita kurang pembaca, jarang yang komen, apalagi masuk Artikel Utama belum tentu tulisan kita termasuk foto yang diposting bukanlah tidak menarik. Entah menurut Admin atau pun K'er.

Dua bulan lalu ketika saya mencari nama saya di google, ternyata langsung tertera tulisan-tulisan yang pernah ada di kompasiana.com. Namun yang membuat sedikit kaget adalah tulisan itu bukan hanya di Kompasiana saja, tetapi juga di Tribunnews.com

Bukan hanya itu, ada juga yang dijadikan referensi untuk sebuah penelitian dan laporan. Dua orang pernah menghubungi saya minta ijin ambil data untuk tesisnya.

Tanpa minta ijin pun tak masalah jika mencantumkan link dan nama saya sebagai sumber. Asal jangan disalahgunakan seperti satu dua tulisan dan foto karya saya pernah dimuat di sebuah situs dan blog penjual obat kuat penambah vitalitas. Astagaaa....

Untung sudah dihapus setelah saya protes!

Screenshoot google.com