Mohon tunggu...
Ardi Rusmana
Ardi Rusmana Mohon Tunggu... Lainnya - Penutur Tapak

Mencoba meraih mimpi dengan melakukan aktivitas lagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Negatif Selimuti Media Sosial

16 September 2018   00:17 Diperbarui: 16 September 2018   00:33 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilistrasi Media Sosial oleh TribunTravel

Bijak dalam menggunakan sosial media adalah keharusan, bukan sebuah pilihan. Namun sepertinya hal ini tidaklah melekat pada para pengguna sosial media. Pasalnya, ujaran-ujaran kebencian dan komentar negatif selalu menyelimuti isi setiap konten di sosial media.

Fenomena ini pun semakin menjadi di setiap ada kejadian yang menghebohkan atau biasa disebut viral. Ratusan hingga ribuan warganet pun dengan sigap menyerbu hal viral tersebut. Entah dengan motif ingin terkenal atau hanya sekadar meramaikan dan ikut-ikutan.

Kondisi semakin parah ketika menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres), khususnya Indonesia. Namun bukan hanya pilpres saja, yang paling sering terdapat komentar negatif yaitu pada kolom komentar akun sepak bola maupun kolom akun pendukungnya di media sosial Instagram (media sosial berbagi foto dan video).

Pergunjingan antara pendukung satu dengan pendukung lainnya seakan menjadi hal yang lumrah dan tidak begitu diperhatikan. Mirisnya, banyak akun yang menuliskan "nah, gitu dong. Saya tidak suka perdamaian," pada kolom komentar sebuah kiriman di instagram. Hal tersebut menjadi semakin jelas bahwa bijak menggunakan media sosial sangatlah diperlukan agar tidak terjadi kericuhan, permusuhan yang bermula dari media sosial.

Meskipun berulang kali Kominfo menyuarakan untuk bijak menggunakan media sosial, tujuan tersebut bisa jadi mustahil tercapai bila tidak ada kesadaran dari penggunanya dan tanpa adanya tindakan persuasif yang lebih gencar dilakukan Kominfo beserta warganet yang peduli dengan hal tersebut, tidak terkecuali para influencer.

Sudah selayaknya Indonesia memiliki masyarakat yang bijak bersosial media. Sebab media sosial meninggalkan jejak digital yang dapat merusak harga diri pengguna bahkan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun