Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepak Sayap

19 Juli 2017   11:26 Diperbarui: 19 Juli 2017   11:39 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Petang segera datang 

Matahari perlahan tenggelam 

Terlihat warna terang masih memancar 

Seperti enggan meninggalkan siang 

Gerombolan burung terlihat di langit petang 

Dengan suara seekor burung  memberi komando 

Yang lain mengikuti dibelakang 

Sangat kompak mengepakkan sayap 

Haiiii terlihat seekor burung tertinggal jauh 

Mengepakkan sayap sekuat tenaga 

Dia tertinggal tapi tak menyerah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun