Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bagai Maling Teriak Maling

18 Juli 2017   22:57 Diperbarui: 18 Juli 2017   23:05 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam Ini sangat sunyi

Hanya terdengar Tetesan air 

Burung hantu seperti enggan mencari mangsa 

Terdiam didahan yang kering, pandangan matanya mengawasi keberadaanku

Aku terdiam dalam sunyi

Merasakan sakit yang teramat dalam 

Caci maki yang masih teringat

Merobek setengah hatiku 

Kata-kata yang melesat bagai Anak panah 

Menancap dengan bengis ditubuhku 

Hanya karena praduga tak beralasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun