Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Amarah Wanita

28 Juli 2019   06:20 Diperbarui: 28 Juli 2019   06:44 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mas, aku telah membunuhnya, aku telah membunuh  Perempuan  yang selalu menggodamu mas, yang selalu mengancammu, sekarang engkau  terbebas dari dia mas, semua aku lakukan demi engkau  mas, karena  aku...aku...sangat mencintaimu, aku jadi seorang pembunuh hiks...hiks." suaraku bergetar bercampur ketakutan, ketika menghubungi suamiku lewat telepon, saat dinihari berdarah.

"Kenapa engkau lakukan itu sayang?" suaramu terdengar cemas.

.......

"Sayang kamu ada di mana?"

......

"Sayang, jawab mas"

.....

"Sayaaaang!"

.....

Tuuut...tuuut...tuuut

Hening
-----

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun