Mohon tunggu...
Ibrahim Anwar
Ibrahim Anwar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder Hibrkraft, ternyata dulunya gelay.

Mencoba kembali aktif menulis dan beropini. Salah satu pengisi tulisan di https://hibrkraft.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beda Jatuh Cinta dan Pdkt

27 Maret 2011   15:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:23 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tulisan ini ditulis berdasarkan hasil pengamatan Anwar selama 6 tahun. Bisa dilihat di anwarsays.blogspot.com

Agak males juga nulis jatuh cinta, tapi karena kalo ditulisnya jatuh sayang dibacanya ga enak (inilah kelemahan bahasa Indonesia. Ada beberapa kalimat yang kalo ditulis jadi terasa ga keren hahaha) maka gua nulisnya jatuh cinta aja ya..

Sebenernya apa sih jatuh cinta itu? Buat yang gapernah ngalamin mungkin bakal sulit ngedeskripsiinnya, tapi buat yang lagi ngalamin, gua rasa lebih sulit lagi... Entah kenapa. Perasaan senang berlebihan mungkin? Terhadap seseorang, atau sesuatu, yang bisa menumpulkan logika manusia dalam berpikir karena mengedepankan perasaannya

Jatuh cinta, buat gua gabisa dipaksain. Jadi jatuh cinta itu bukan berarti PDKT. Orang bisa jadi sangat berubah drastis ketika sedang jatuh cinta dan PDKT. Tapi seharusnya kita bisa ngeliat mana tampang orang jatuh cinta dan orang PDKT.

Orang PDKT dan jatuh cinta cenderung ingin tampil keren depan pasangannya, bener ga ya? Hahahaha. Tapi bedanya, orang PDKT tau mesti melakukan apa, dan orang jatuh cinta gatau mesti gimana. Pernah ngalamin suka sama orang, trus tiap ketemu dan berhadapan langsung tiba tbia jadi gugup dan kaku, ujung ujungnya salting.

Tahap awal ketika seorang jatuh cinta akan mengaktifkan semacam “fight or flight response”, yang akan meningkatkan pelepasan adrenalin dari ujung saraf. Adrenalin akan bertemu dengan reseptornya di persarafan simpatik, dan menghasilkan berbagai efek seperti percepatan denyut jantung (takikardi), aktivasi kelenjar keringat, menghambat salivasi, dll. Ini yang menyebabkan ketika seseorang secara tidak sengaja bertemu dengan seorang yang ditaksirnya, ia akan berdebar-debar, berkeringat, dan mulut jadi terasa kering/kelu.. Benar kan?


Tapi orang PDKT akan selalu keliatan  manis dan nyantai, romantis dan wah banget deh. Lain lagi ketemu sama orang yang lagi jatuh cinta, "Ini orang kenapa sih? Aneh ge"

Orang yang jatuh cinta cenderung melakukan tindakan yang tidak masuk akal--seringkali membuat kita terhenyak dan tersentuh-- yang kalo dipikirin lagi : ngapain coba sampe segitunya..
Kalo orang PDKT pinter banget jadi right man at the right time. Karena tujuan orang PDKT adalah melakukan pendekatan dan membuat korban jatuh hati pada orang yang lagi PDKT. Right?

Orang PDKT melakukan sesuatu berdasarkan perhitungannya : kalo begini nanti begini habis ini gua begini. Kalo orang jatuh cinta melakukan sesuatu seringkali tanpa perhitungan : ah begini, nanti ya bodo amat dah~
Orang yang lagi jatuh cinta bisa sangat oh-so-fucking-cute, bahkan terkadang bikin ilfil. Lain lagi sama orang yang lagi PDKT yang bisa oh-so-fucking-gentle-and-perfectkkkkk

PDKT bisa dilakukan sambil melakukan hal yang lain. Beda sama jatuh cinta, yang bisa ngebuat lu tidak bisa melakukan hal lain--dan lu ikhlas melakukannya-- Orang yang lagi PDKT bakal ogah menempuh 4 jam untuk pertemuan yang cuma berlangsung 5 menit, atau menghabiskan ongkos nya dan pulang jalan kaki. Hal ini bisa terjadi karena orang yang sedang jatuh cinta kehilangan banyak hormon serotonin yang menyebabkan pengulanan tindakan-tindakan yang nampak tidak beralasan, dan disadari irrasionalitasnya tanpa bisa dicegah.

Tapi yang namanya cinta itu buat gua baru ada setelah ijab kabul--ikatan yang sebenarnya-- atau melalui pernikahan. Cinta cuma milik Allah ke hambanya, dan orangtua ke anaknya. Sisanya? Label/stiker tempel. Hahahahaaaaa

Beberapa istilah ilmiah berasal dari http://ikoelike.blogspot.com/2010/09/cinta-penyakit.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun