Mohon tunggu...
Haassan maaruu
Haassan maaruu Mohon Tunggu... freeland -

"Hidup ibarat menaiki sepeda, agar tidak terjatuh dari sepeda dan menjaga keseimbangan, kita harus terus bergerak, dan mengayuhkan kaki"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Faham Fobia Islam Terselubung dalam Film Taken 2

31 Oktober 2012   11:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:09 16487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda menyukai film Taken yang rilis tahun 2008 lalu? Kalau "ya", pasti menantikan film keduanya. Masih dibintangi oleh Liam Neeson dan naskahnya masih ditulis oleh Luc Besson, film ini akan kembali meramaikan film-film aksi di tahun ini. Cerita  didalam film ini masih melanjutkan cerita  seri film pertamanya. Pada film pertama, mantan agen CIA Bryan Mills berhasil menyelematkan putri satu-satunya dengan membunuh penculiknya. di film keduanya, sang ayah penculik tidak terima dan merencanakan untuk balas dendam dengan menculik seluruh keluarga Bryan Mills termasuk dirinya sendiri ketika mereka sedang berlibur di Istanbul.

Coba kita simak ayat berikut ini:

Terbukanya rahasia penyakit akut kebencian terhadap Islam dalam hati musuh-musuh Islam.

Allah SWT bersabda:

Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi” (Ali Imran:118).

Tapi taukah anda ternyata film lanjutan Taken ini(Taken 2) menggambarkan umat Islam dengan watak antagonis.

WAKTU Selesai menonton film lanjutan  yang di penuhi aksi Taken 2: Liam Neeson membawa penulis kepada suatu kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu  satu lagi analisis negatif  yang berbaur isu yang terselubung oleh Barat terhadap masyarakat Islam. Filmini adalah kesinambungan dari film pertama Taken yang mengisahkan seorang bekas agen kerajaan, Brian Mills yang menyelamatkan anak perempuannya, Kim, yang telah diculik sekumpulan penjahat beragama Islam.

Film ini walaupun menarik karena penuh aksi dan terdapat unsur kekeluargaan, tetapi pada masa sama ia juga berbahaya karena menyebarkan faham semangat fobia Islam. Dalam film ini, Islam digambarkan sebagai agama yang ganas.
Film ini juga telah berada di tangga teratas film Hollywood di beberapa minggu SETELAH penayangannya perdananya. Bagaimana penayangan perdananya di bioskop di indonesia? Mills ditampilkan sebagai hero dalam film Taken pertama, manakala Taken 2 pula, anaknya Kim memainkan peranan hero yang cuba menyelamatkan ayah dan ibunya yang diculik sekumpulan pengganas Muslim karana ingin membalas dendam atas kematian anak serta rekan-rekan mereka. Sudah tentu watak antagonis dalam film itu adalah orang Islam. pada babak awal cerita dibuka dengan bacaan surah al-Fatihah ketika pengebumian penjenayah muslim yang dibunuh oleh Mills dalam misi menyelamatkan anak gadisnya dalam Taken pertama.
Film ini walaupun menarik karena penuh aksi dan terdapat unsur kekeluargaan, tetapi pada masa sama ia juga berbahaya karena menyebarkan semangat fobia Islam. Dalam film taken 2, Islam digambarkan sebagai agama  yang ganas. Orang Islam terjangkit sindikat pelacuran, pembunuhan dan jenayah-jenayah lain yang mengamalkan budaya Islamic seperti memberi salam (secara sempurna) kepada rekan penjenayah lain. Laungan azdan juga kerap kali kedengaran setiap kali adanya babak cerita yang mencemaskan dengan penuh aksi dalam film yang mengambil  penggambaran di Istanbul, Turki, negara tempat tinggal para Khilafah Uthmaniyyah terakhir sesudah dihapuskan pada 1924 seakan-akan sengaja menggiris hati umat Islam di seluruh dunia. Ini bukanlah film pertama produksi Barat terutama Amerika (AS) yang menyebarkan benih-benih fobia Islam melalui seni perfilman. Selain film Taken (satu dan dua), terdapat film lain yang mendapat sambutan hangat antaranya Beyond Borders, Special Forces dan terbaru Innocent of Muslims. Sudah di katakan sebelum, Barat akan mempertahankan film itu terutama Innocent of Muslims atas nama ‘kebebasan asasi’, tetapi malangnya mereka tidak menghormati sensitif  agama masyarakat Muslim dibenua lain. Barat kelihatan berat sebelah dan bersikap defensif apabila menampilkan watak utama dalam kebanyakan film yang digambarkan sebagai polis dan hakim dunia walaupun hakikatnya banyak peristiwa besar kehancuran jiwa manusia bermula daripada tangan mereka sendiri. Tuduhan Barat mengaitkan Islam dengan keganasan sudah tentu jauh meleset. Sejarah mencatatkan Islam tersebar ke pelusuk dunia tanpa melalui mata pedang seperti mana dicanangkan mereka. Lihat saja Mesir, walaupun diperintah Muslim untuk beberapa abad sehingga hari ini, tetapi statistik menunjukkan lebih 40 ribu penduduk Mesir beragama kristian secara keturunan. Di India, lebih 80 peratus beragama Hindu walaupun Islam pernah memerintah wilayah India. Di  Indonesia, Malaysia,brunei,thailand,dan asean lainya Islam menjadi agama persekutuan kedua-dua negara tanpa sebarang pertumpahan darah. Ini sudah cukup menafikan mitos dari Barat yang mengatakan Islam agama yang menganjurkan  faham yang ganas. Suatu fenomena paling menarik ialah peningkatan penganut Islam di AS. Walaupun berbagai cara dibuat untuk mengobarkan api fobia Islam ke seluruh dunia, tetapi sebaliknya pula berlaku. Ini boleh dilihat dengan melihat gelombang peningkatan penduduk yang mulai memahami islam, seterusnya menganut Islam. Berita fobia mengenai Islam telah membuka mata masyarakat Barat lain untuk mengetahui ajaran Islam  yang sebenarnya. Mitos yang dicanang AS sebenarnya memakan diri  mereka sendiri karena pada 1970, terdapat 100,000 Muslim di negara itu, tetapi pada 2008, terdapat 9 juta Muslim dan dijangka terus meningkat. Peningkatan ini berterusan terutama selepas publisitis meluas mengenai Islam,peristiwa 9/11. Fenomena ini dibantu oleh pendakwah Muslim yang komite islam di seluruh dunia  menjelaskan ajaran sebenar Islam yang sesuai dengan fitrah manusia. Novelis dan ahli politik, George Bernard Shaw menegaskan: “Agama yang akan menjadi pilihan golongan terpelajar, bertamadun dan yang sedar pada masa  akan datang hanyalah Islam.” Justru, elemen fobia Islam dalam film terbitan Barat harus ditangani dengan kerja dakwah yang lebih sistematik dan menyeluruh seperti terbitan film Islami yang menggambarkan ajaran Islam sebenar-benarnya, menghidupkan al-Quran dan sunnah Rasulullah dalam kehidupan harian serta menganjurkan dialog peradaban untuk memperbetulkan persepsi masyarakat mengenai Islam sebenar.

Islam merupakan agama yang paling cepat tersebar di Eropa. Hal itu merupakan bentuk kekalahan telak peradaban Barat dan mereka sangat ketakutan akan hal itu. Karena itu, kemudian munculah pelecehan-pelecehan dan penghinaan terhadap Islam untuk menjauhkan orang-orang Barat dari Islam atau bahkan hanya berfikir untuk mengenal Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun