Mohon tunggu...
Anteng Isna
Anteng Isna Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Pembaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Pangkuan Emerald

22 Desember 2016   07:57 Diperbarui: 16 Januari 2017   16:44 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

yang kutahu kau lebih darisunyi sonet yang menjabarkan pasal, yang kutahu kau lebih daribunyi cavatina yang tak punya muasal; yang kutahu kau lebih darijeruji penjara yang membebaskankumenjahit kata-kata yang koyak atau kenangan yang berpisahan, atau lubang jebakan yang melepaskankumenyusun kembali cerita yang pecah atau kisah yang berserakan, atau kematian yang tak merelakankukehilangan waktu atau kesedihan, atau cara lain menjalani hidup dengan terburu-buru atau membosankan, atau kemalasan menafsirkan ragam pertanda atau teka-teki, atau permisalan yang terhenti di satu tanda tanya atau bunuh diri; yang kutahu kau lebih dari cukup untuk segalasesuatu yang kurang atau apa adanya.
***(Sungai Buluh, 21 Desember 2016)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun