Mohon tunggu...
Annisa Sari
Annisa Sari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mularis Djahri Siap Optimalkan UKM untuk Atasi Pengangguran

20 September 2017   14:42 Diperbarui: 20 September 2017   14:45 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pengangguran masih menjadi masalah serius di Kota Palembang. Menurut data BPS, angka pengangguran di Kota Palembang tahun 2017/Februari mencapai 9,52 persen.  Angka ini jauh diatas tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional yang hanya 5,33 persen.

Tingginya angka pengangguran di Kota Palembang ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para bakal calon walikota yang akan berlaga pada Pilkada Kota Palembang 2018. Bakal Calon Walikota yang hingga saat ini sudah memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini hanya Mularis Djahri.

Mularis Djahri menegaskan persoalan pengangguran tak bisa dibiarkan. Karena bukan hanya membuat orang tidak mendapat penghasilan, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Tetapi juga bisa berdampak buruk terhadap masyarakat sekitarnya.

Diakui atau tidak, bagi Mularis Djahri maraknya pelaku kejahatan, seperti begal, perampokan, pencurian hingga menimbulkan pembunuhan tak bisa sepenuhnya dilepaskan dari persolan pengangguran ini. Karena kemiskinan seseorang rela melakukan apapun, sekalipun kejahatan yang paling kejam. Untuk itu, pemerintah harus segera bertindak mengatasi persoalan pengangguran di Kota Palembang.

Sebagai salah satu kandidat yang siap berkontestasi pada Pilkada Kota Palembang 2018, melalui jargon "cerdas kotanya dan sejahtera warganya", Mularis Djahri siap memberikan solusi atas persoalan ini dengan mengembangkan dunia usaha. Yaitu dengan mengoptimalkan geliat Usaha Kecil Menengah (UKM).

Mendukung perkembangan UKM ini penting, karena di zaman ekonomi terbuka saat ini, termasuk MEA itu punya satu prasyarat bahwa engine of economic growth, mesin ekonomi itu adalah dunia usaha. Dan tugas pemerintah adalah steering the wheel seperti kendalikan kemudi, karena pengangguran bisa melahirkan kemiskinan yang pada gilirannya akan menjadi kendala dalam memajukan Kota Palembang.

Mularis Djahri menambahkan bahwa pengangguran terbuka yang diartikan sebagai pengangguran yang tidak bekerja sama sekali, memerlukan trobosan yang realistis sesuai dengan potensi lokal Kota Palembang.

Sebagai pengusaha sukses asal Kota Palembang, Mularis Djahri menjelaskan bahwa kewirausahaan diyakini merupakan solusi mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Masyarakat harus memiliki kemauan dan praktek nyata dalam berusaha. Sebab, seorang entrepeneur tidak akan berhenti berwirausaha hanya gara-gara ketiadaan modal, masih ada cara lain, diantaranya mengoptimalkan keahlian dan jaringan.

Mularis Djahri, jika pada Pilkada nanti dipercaya warga Palembang untuk mempimpin, ia siap mengoptimalkan geliat Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kerajinan-kerajinan masyarakat yang berdampak terhadap pengangguran.  Mularis Djahri percaya bisa melakukan ini, karena Palembang memiliki potensi untuk mengolah hal-hal yang bisa menghasilkan pendapatan dan membutuhkan banyak orang untuk menekuni pekerjaan tersebut.

Warga Palembang harus bangga karena Kota Palembang memiliki pengolahan pempek, kerupuk dan kemplang yang sudah banyak menyerap tenaga kerja di rumah-rumah warga. Meskipun dianggap pekerjaan yang tidak begitu besar, tapi bisa menghasilkan banyak pemasukan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Untuk itu, Mularis Djahri akan mengajak warga untuk sama-sama menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Selain itu, saat ini di Kota Palembang sudah terdapat industri mulai dari daur ulang barang bekas dan barang yang tidak terpakai lagi yang telah menjadi sumber perolehan bagi warga itu sendiri. Dengan banyaknya peluang itu, Mularis Djahri menyarankan masyarakat tidak semata-mata harus mencari lapangan pekerjaan, tetapi harus berusaha menciptakan lapangan kerja baru agar bisa mengurangi pengangguran yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun