Mohon tunggu...
Anita Isti
Anita Isti Mohon Tunggu... -

I'm an Ordinary Woman in Ordinary World ;)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hati yang Terjajah

25 Agustus 2013   23:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:49 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bukan hanya Aku yang lama bersamamu,

Tetapi jua hatiku yang telah lama menetap di hatimu.. :’)

-Hubungan sedang tidak baik-

Hari demi hari, bahkan tahun demi tahun kujalani bersama dengan kekasihku. Terkadang rasa “jenuh” pun selalu mengintip dan menguntit kami. Beraawal dari “kejenuhan” itulah “cerita” ini tercipta yaitu tak baiknya hubungan aku dengan kekasihku. Karena di dalam “jenuh” itu terdapat celah yang sempat dijajah oleh “orang ketiga”.

Aku dan kekasihku (sebut saja Galby), kami adalah (banyak dibilang) pasangan yang serasi. Dengan sepasang bola mata yang mirip, alis yang hampir sama, pun senyum kami yang sering dibilang mirip bangeeet.. (jodoh kali yaa. Amiin hehe).

Apapun yang terjadi pada kami pastinya kami selalu berbagi, sesuai prinsip kami berdua yaitu “Saling berbagi, ketika susah, senang, sedih, bahagia akan kita lewati bersama, berdua semampu kita”. Tapi kali ini tidak!!! Dimulai dari aku yang mulai berani tak jujur dan seakan-akan tak terjadi apa-apa.

Kala itu... “kejenuhan” sedang hinggap bahkan bersemayam di antara kami berdua. Terlebih pada aku. Aku yang terkadang merasa sepi, sendiri, jauh dari kekasihku, karena jarak yang tak memungkinkan kami untuk dapat bertemu setiap hari. Aku lelah harus berhubungan jarak jauh dengan “Galby”. Dan saat itu, datanglah seseorang pada hidupku. Bagaikan seorang fulan yang begitu antusias menutupi celah “kejenuhan” yang ada pada hatiku.

Entah aku yang bodoh atau si “Dia” yang tetrlalu pintar?? Keduanya benar!!! Dia yang mencuri kesempatan emas dariku, dan bodohnya lagi aku tak menepiskannya. Aaaah tidaaak!!

***

-Hubunganku semakin rumit-

“Hey kamu siapa? Aku tak kenal kamu. Bahkan sekalipun aku kenal itu hanya baru beberapa hari saja. Tapi mengapa begitu lancangnya dirimu dengan tiba-tiba datang menelusup ke kehidupanku da merusak “taman indah” yang ada di dalamnya? Kenapa???”. Sedikit batinku-

Kuakui dan tak dapat kupungkiri, wanita mana yang tidak merasa senang mendapat teman lelaki baru yang asik juga care disaat kekaasihnya berkesa kurang menghibur untuknya? Dan aku merasakan itu. Aku senang mendapat teman baru, tapi di sisi lain aku sedih da sangat sedih mengapa bukan Galby yang membuatku senang waktu itu? Mulailah “ke-DILEMA-an” hadir setelah “ke-JENUH-an” pergi.

Tak kusadari ternyata si Dia memanfaatkan keadaan iniuntuk menguasai “taman indah” itu... dan merebutnya dari Galby. Dan yang lebih aku sesali, terlalu bodohnya aku mengapa aku sampai bagaikan terhasut dan terhipnotis olehnya untuk membiarkan keadaan ini dan “itu” aku nikmati. Kasihan Galby, aku mencintainya dan begitu menyayanginya, tetapi mengapa aku menyakitinya? “Maafkan aku Galby...”

***

-Kompleksnya permasalahan-

Aku dan Galby bertemu untuk membicarakan perihal semua yang kerap terjadi padakita. Ingin sekali aku berkata jujur menceritakan yang sebenarnya terjadi agar Galby tidak salah paham. Ingin menjelaskannya bahwa aku tak seburuk yang dia kira. Tapi sayangnya Tuhan berkehendak lain. Tak sengaja Galby melihat percakapanku dengan si Dia di whatsapp. “Ini apa? Kenapa kamu lebih perhatian sama dia daripada ke aku? Aku ini kekasihi kamu loh.. orang yang ada buat kamu sekarang..”.Jrengjreeeeng... Mulailah “Ke-SALAHPAHAM-an” dan “ke-CURIGA-an” itu datang pada Galby. Ah Dammit!! Padahal baru saja aku hendak menjelaskan ini semua, tapi Galby mendahuluinya. Sehingga aku terkesan “selingkuh” di matanya. “Tapi aku tak seburuk itu sayang... :’(“. Batinku.

Aku lebih memilih diam saat emosi sang Galby sedang meledak ruak, tetapi diamku buka berarti aku mengiyakan prasangka Galby itu, melainkan aku takut saat aku berbicara dan Galby tidak memppercayaiku. Tolong aku Tuhan... :”(

Keadaan benar-benar panas. Seharusnya yang lebih berhak marah itu Galby, tetapi mengapa justru aku yang lebih marah? Aku marah karena aku tak suka sikap Galby waktu itu. Aku tahu dan paham betul apa yang dirasakan Galby. Tapi.. bagaikan air yang memadamkan api.. lagi-lagi begitulah Galby. 1 hal yang jarang orang lain punya dan itu yang membuatku selalu memilihnya yaitu menjadi air disaat api begitu merajalela. Siapapun yang salah, selalu Galby yang mengalah dan meredamkan emosiku. Sebegitu egoisnya kah aku??

***

-Titik cerah-

Dengan sikap mengalahnya” Galby, itu membuatku semakin tersadar bahwa Galby-lah yang terbaik untukku bukan si Dia. Walau terkadang Galby tak ada saat aku membutuhkannya, tapi kuyakin saat Galby tersadar, tak sedikitpun waktunya terlewatkan untuk stand by for me ;) oh noooo!!!

Semakin aku ingin meyakini bahwa Galby yang terbaik, semakin gempar si Dia mengobarkan bahwa aku adalah segalanya untuknya dan dia mengakui atas apa yang dirasakannya atasku yaitu “jatuh cinta” padaku. Hyaaaat!! Jadilah cinta segitiga :p da akulah peran utamanya hihi.. :D

Kini aku berada di antara 2 lelaki yang sama-sama menganggapku penting dalam hidupnya. Eiiiiiits.. kali ini aku buka senang ya, justru disini letak kerumitannya. Aku memilih Galby untukku, tetapi di samping itu ada yang (mungkin) lebih membutuhkanku. Aku memulai me-masabodo-i perihal ini, yang jelas aku yakin Galbylah yang aku pilih, ya jelas lah wong dia kekasihku toh hehee. Tetapi untuk memasabodoi si Dia mengapa sulit? Buka berarti aku menyimpan rasa, tetapi aku merasa meninggalkan suatu kebenaran yang seharusnya aku buktikan pada si Dia. Oh Damn :(

Tetapi.....

Yang selalu aku ingat dari Galby waktu itu dan yang membuatku selalu mempertahankannya adalah....

Sayang.. kumohon kau pikirkan baik-baik apa yang terjadi padamu. Aku ini kekasihmu. Orang yang sayang kamu dan kamu sayang.. tidakkah kamu memperjuangkanku? Memperjuangkan cinta kita? Lantas bagaimana dengan bahtera cinta kita? Sayang.. membangun cinta ini tidak mudah.. hendakkah kau menghancurkannya dalam sekejap? Hey!! Lihatlah aku!! Aku yang ada buat kamu, aku yang ada buat cinta kita, aku yang berjuang, aku yang berkorban mempertahankan indahnya “Taman Cinta” kita ini dengan seorang diri, akankah taman itu akan tetap indah? Tidak!! Bahkan mungkin tiada lagi “taman indah” itu. Akankah tak terpikirkan olehmu apa jadinya aku tanpamu? Kau adalah semangatku, permaisuri di singgasana indah hatiku, wanita terbaikku, bahkan kaulah yang mampu membuatku bertahan untuk hidup. Aku tak tahu sayang apa jadinya aku jika kau meninggalkanku? Aku sayang kamu.. aku cinta kamu.. sesuai janji aku dari awal kita berssatu, aku akan selalu menjagamu. Tidak terpikirkah kau akan semua itu sayang?”.

Itulah sedikit ringkasan yang kucoba gambarkan berdasarkan apa yang aku terawang dari hati Galby yang paaaaaling dalam.

Maka tersadarlah aku. Aku akan bangkit kembali memerjuangkan dan mengobarkan apapun untuk cinta kami, aku dan Galby... :)

Iya!! Aku akan bangkit dari keterpurukan itu semua.

Biarlah “kejenuhan”, “kedilemaan”, “kesalahpahaman”, “kecurigaan”, bahkan “kehancuran” ituhanya bagaikan mapmpir sesaat. Dan inilah saatnya aku kembali menghiasi “taman indah” itudenhgan bunga-bunga cinta dan sayangnya Galby seorang. Galby yang ada untukku kemarin, sekarang da selamanya. Amiin...

Selamat tinggal “kamu”..

Selamat kembali datang & seterusnya “Galby”...

-END-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun