Mohon tunggu...
anita putri
anita putri Mohon Tunggu... Musisi - swasta

seorang yang sangat menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjaga Semangat Kebersamaan dalam Perbedaan

11 Juli 2017   07:02 Diperbarui: 11 Juli 2017   07:09 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bhineka Tunggal Ika - www.deviantart.com

Berdasarkan sejarah bangsa Indonesia, kekuatan negeri berada pada semangat persatuan dan kesatuan. Yang menarik adalah semangat itu justru muncul dari masyarakat yang mempunyai karakter yang berbeda. Mereka tidak hanya mempunyai suku, budaya yang berbeda, tapi juga mempunyai tradisi dan kepercayaan yang berbeda pula. Dan menjadi fakta yang tidak dibantah, bahwa beragam dalam perbedaan itu bisa tetap berjalan dalam bingkai negara kesatuan republik Indonesia, dengan semboyan bhineka tunggal ika, berbeda tetapi tetap satu.

Dasar keberagaman ini pada dasarnya sudah ada sejak dulu, jauh sebelum Indonesia merdeka. Masyarakat sudah sadar bahwa keberagaman itu menjaga sebuah kekuatan jika disatukan. Itulah kenapa semangat perjuangan masyarakat yang kedaerahan dalam mengusir penjajah langsung dirubah. Dan hasilnya, Indonesia bisa merebut kemerdekaanya setelah 350 tahun hidup dalam penjajahan. Dan keberagaman itu masih bertahan hingga saat ini. Bersama dalam perbedaan telah membuat Indonesia tumbuh menjadi negara yang besar, kuat, dan tetap terjaga persatuannya.

Memang tidak dipungkiri, ada sebagian masyarakat yang tidak menghendaki adanya keberagaman di bumi Nusantara. Ada sebagian kecil yang mempermasalahkan dasar negara Pancasila. Mereka adalah kelompok radikal, yang mempunyai kepentingan ingin mendirikan kekhilafahan. Dan kelompok radikal inilah yang kemudian berpotensi melahirkan berbagai tindakan intoleran. Bahkan tidak sedikit dari anggota kelompok radikal ini, melakukan berbagai tindakan terorisme di Indonesia.

Radikalisme dan terorisme berkembang menjadi ancaman bagi Indonesia, dan seluruh negara di dunia ini. Terorisme telah menghancurkan tatanan kehidupan dan kemanusiaan. Banyak orang tidak berdosa menjadi korban jiwa, akibat ledakan bom dimana-mana. Ironisnya, banyak para pelaku teror di Indonesia justru didominasi oleh kaum muda. Mereka terpapar radikalisme lalu mengartikannya sendiri, dan berujung pada tindakan teror. Aksi teror yang terjadi akhir-akhir ini, justru banyak dilakukan oleh mereka yang tidak terkait jaringan terorisme. Namun, mereka terpapar melalui internet, dan berujung pada tindakan teror.

Untuk memberantas radikalisme dan terorisme, tidak bisa dilakukan oleh salah satu orang atau pihak saja. Memang, negeri ini mempunyai badan nasional penanggulangan terorisme (BNPT), yang dibentuk untuk meredam maraknya aksi terorisme di Indonesia. Namun semakin berkembangnya aksi terorisme di Indonesia, tidak bisa menggantungkan pemberantasan terorisme pada BNPT saja. Semua pihak harus bersama-sama bersatu dan bergandengan tangan, untuk terus menyuarakan perlawawanan terhadap terorisme.

Meski demikian, kita perlu mengapresiasi kinerja BNPT, Densus 88 dan aparat keamanan yang telah berhasil melakukan penangkapan, dan membongkar jaringan sel-sel teroris di Indonesia. Giliran kita sebagai masyarakat biasa, juga harus aktif untuk mencegah propaganda jaringan terorisme di dunia maya. Mari kita perbanyak pesan damai dalam setiap ujaran dan tindakan. Mari juga perbanyak pesan damai di dunia maya, agar tidak banyak masyarkat yang terpapar radikalisme. Hanyak dengan kebersamaan inilah, radikalisme dan terorisme akan hilang dari bumi Nusantara. Mari kita hilangkan perbedaan. Tanamkan persatuan dan kesatuan, seperti yang telah dicontohkan para  pendahulu ketika merebut kemerdekaan. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun