Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Kabar dari Sahabat BMI Hongkong, Memilih Langsung dan Nyoblos Lewat Pos

17 April 2019   06:20 Diperbarui: 17 April 2019   08:42 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana antrian memilih dalam guyuran hujan di TPS Wan Chai (Dok. Purwanti)

Berita karut-marutnya proses pemilihan umum di Hongkong mendorong saya untuk bertanya kabar pada sahabat saya. Pejuang devisa, pembeli novel antologi saya "Asmara di Negeri Somplak", yang saya kenal lewat dunia maya. Apakah dia ikut mencoblos, bagaimana caranya? Apakah betul sedemikian kisruhnya pemilihan di sana? Sebagaimana yang saya baca, lihat dan dengar pula lewat layar kaca.

Mbak Purwanti di Hongkong dengan buku Asmara di Negeri Somplak - (Dok. Purwanti)
Mbak Purwanti di Hongkong dengan buku Asmara di Negeri Somplak - (Dok. Purwanti)

Saya memanggilnya Mbak Purwati, penulis yang juga seorang BMI, Buruh Migran Indonesia dan sebentar lagi akan segera wisuda kelas tata busana bersama beberapa teman BMI lainnya. Dari Mbak Purwanti saya tahu banyak sahabatnya sesama BMI yang tak bisa memilih. Padahal mereka telah datang ke lokasi dengan susah payah.

Seperti diungkapkannya hari Minggu lalu via chat WA. Membludaknya massa terjadi karena para TKW lebih banyak yang memilih langsung daripada lewat jalur pos.

"Tahun ini, para TKW memang antusias datang langsung ke lokasi TPS. Sedangkan tahun terdahulu mayoritas lebih memilih memberikan hak suaranya melalui pos. 

Kemarin, banyak para Mbak-Mbak yang kecawa karena gagal memberikan hak suaranya. Padahal mereka rela antri hujan-hujanan selama berjam-jam. Yang tidak dapat libur rela meminta izin keluar."

Menurutnya, proses pemilihan secara langsung di sana dibagi menjadi dua. Pertama, yang dapat surat undangan datang ke TPS dari KJRI bisa datang pagi hingga sore jam 4. Kedua, yang tidak dapat surat undangan diharuskan datang jam 5-7 sore.

Sedangkan hampir 50% lebih para BMI tidak mendapatkan surat undangan. Otomatis waktu 2 jam tidak akan cukup. Jadi banyak yang kecewa, karena sudah rela berhujan ria antre hingga berjam-jam tapi harus balik kanan pulang tanpa menyuarakan haknya. Itulah yang mengakibatkan terjadinya kemarahan di sana. Gagal memilih meskipun sudah datang ke lokasi. 

Meskipun ada tiga TPS yang disediakan untuk memilih, tetap saja keberadaannya tidak bisa menampung membludaknya pemilih yang ingin menggunakan haknya secara langsung, pada Minggu 14 April 2019 lalu.

Berikut adalah 3 Lokasi TPS di Hong Kong yang digunakan sebagai tempat memilih secara langsung, sebagaimana yang diceritakan Mbak Purwati pada saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun