Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hanya Tuan

15 Maret 2019   21:10 Diperbarui: 15 Maret 2019   21:38 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah musim penghujan segar yang didamba akar kerontang, pucuk dedaunan tumbuh baru, kuncup kelopaknya bermekaran ditimpa gerimis berjatuhan. Menutup luka, menyirnakan duka, menyembuhkan nestapa. Menyemai asa.

Masih dijumpai kerlingan pesona di langkan kenangan dahulu, saat bulan jatuh ke pelukan bermandikan cahaya bintang, ketika segerombolan kelelawar bertepuk tangan, untuk cinta yang diukir pada dahan dan rindu yang dijajarkan pada ranting akasia. Tak sempat tersipu, untuknya tlah tertangkap getar cinta itu.

Ratusan tahun lolongan rindu ini menggaungkan satu nama, tak pandai pun mencari gantinya. Pernah satu pertempuran memisahkan, patahan hati melautkan gelisah dalam penantian. Hingga rautmu menghadir kembali, walau kerut telah berbilang menghiasi. Tak pernah lupa diri ini. Saat tanganmu meraih menggapai tangan melambai.

Kuraih jemarimu  iringi kidung cinta kita berikutnya. Pada senja terindah yang pernah kau janjikan, pada teras hati yang ingin selalu berulang. Membisikkan usap kenangan, bahwa hanya tuan tempat cinta ini ditambatkan.

Malang, Lavalette, 15032019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun