Mohon tunggu...
Politik

Polri Bisa Kena Bumerang Kalau Memaksakan Pasal Pornografi ke Habib Rizieq

19 Mei 2017   04:29 Diperbarui: 19 Mei 2017   04:50 4686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Artikel ini hanyalah sebuah analisa  amatir atau hanya sebuah opini dari seorang netizen yang peduli dengan profesionalitas Polri.  Dan tujuannya hanya satu, agar Polri bisa melakukan tugasnya sebagai Penegak  Hukum dengan baik dan berberhati-hati , tanpa intervensi dari penguasa atau pihak manapun dan akhirnya kasus-kasus yang dituntaskan dapat memenuhi rasa keadilan dari masyarakat. Begicuh.

Sejak zaman reformasi, perjalanan Polri kita sudah sangat jauh tapi memang faktanya banyak sekali kasus-kasus yang diselesaikan polisi menyisakan kontroversi. Mulai dari penyidikan awal polisi hingga proses persidangan yang berkali-kali terjadi. Banyak kontroversi maupun polemic di masyarakat akibat kasus-kasus seperti itu.

Kebetulan yang saya ingat itu ada 2 kasus kontroversi yang menimpa masyarakat keturunan Tionghoa.  Dua-duanya wanita lagi, yaitu : Almarhumah Sisca Yofie dan Jessica “Sianida” Kumolowongso.

Kedua kasus itu setahu saya tidak memuaskan masyarakat luas pada hasil peradilannya.  Seharusnya  menurut saya, Polri harus punya lembaga survey yang bisa mengukur kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri dalam menuntaskan kasus-kasus yang kontroversial.  Bila itu dilakukan tentu Polri punya control kuat bila menghadapi kasus sejenis berikutnya.

Ingat kasus Jessica jadi ingat Ahok.  Ahok pernah bilang bahwa dia ingin persidangan kasusnya dilakukan seperti persidangan Jessica. Ternyata keinginan Ahok terpenuhi.  Ahok sama nasibnya dengan Jessica yaitu divonis bersalah oleh Hakim. Hehehehe. Sudahlah jangan ganggu Ahok lagi. Dia sudah tenang di tempatnya yang baru.

Oh ya sekedar membandingkan, kalau dalam kasus Almarhumah Sisca Yofie dan kasus Sianida Jessica yang kontroversi polisinya sementara Kasus Ahok yang benar-benar bikin kontroversi adalah Jaksanya yang ditengarai banyak pihak telah ditekan oleh Jaksa Agung.  Tapi kita tidak bahas itu. Kita bahas kasus Habib Rizieq saja. Mudah-mudahan nantinya tidak menimbulkan kontroversi bagi Polri.

JESSICA KUMOLOWONGSO DENGAN HABIB RIZIEQ ITU BAGAIKAN BUMI DAN LANGIT

Sekontroversi-kontroversinya kasus Jessica  tidak akan membuat Polri mendapat perlawanan keras dari pihak terdakwa dan keluarganya.  Di Indonesia  sosok Jessica bukan siapa-siapa.  Tetapi bila Habib Rizieq yang di-JESSICA-kan oleh Polri maka Polri akan berhadapan dengan massa Habib Rizieq dan link-link yang dimiliki Rizieq.

Disinilah Polri harus berhati-hati melangkah. Kalau kasus itu tidak kuat tetapi mungkin karena satu hal apakah itu tekanan dari pihak tertentu maka sebaiknya Polri tidak usah memaksakannya. Kecuali kasus itu memang Kasus yang Kuat dalam arti sangat jelas masalahnya, jelas buktinya dan sangat jelas pelanggaran hukumnya.

Pada Kasus Jessica Wongso dulu kalau tidak salah berkas perkara yang diajukan Polisi ke Kejaksaan mengalami bolak-balik sebanyak 6 kali. Dari situ saja masyarakat sudah berpolemik namun akhirnya pengadilan tetap memutuskan Jessica Bersalah sesuai dengan keinginan polisi.

Untuk Habib Rizieq sendiri pada musim Pilkada DKI ternyata tiba-tiba banyak sekali tercipta Kasus-kasus yang berkaitan dengan Rizieq.  Ada dugaan Penistaan Golongan, ada dugaan Penistaan Agama, ada dugaan Penistaan Lambang Negara, ada dugaan Penyerobotan Tanah Negara dan yang terakhir Kasus Dugaan Pornografi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun