Mohon tunggu...
Politik

Andai Tidak Ada Kasus Al-Maidah dan Sembako, Apakah Ahok Bisa Menang?

23 April 2017   02:48 Diperbarui: 23 April 2017   12:00 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Agak gimana-gimana gitu loh membaca status-status di Facebook, cuitan di Twitter dan artikel di Kompasiana yang dituliskan para Ahoker dalam 2 hari terakhir.

Sepertinya berat sekali bagi mereka untuk move on. Dan seperti umumnya orang gagal move on mereka terlihat untuk mencoba menyalahkan pihak lain atas kekalahan yang terjadi.  Ada lagi yang punya hobi baru yaitu Nyinyir. Hehehehe. Mosok semua yang dilakukan Anies Baswedan langsung dikomentarin yang nggak jelas? Hahahaha.

Sebenarnya kalau masih dalam waktu seminggu setelah kekalahan telak Ahok kalau para pendukungnya tidak/ belum bisa menerima kenyataan itu ya masih wajar. Masih manusiawi.  Tapi kalau udah lewat seminggu dan terus saja masih nyinyir, hmmm… kayaknya harus berobat deh. Hahaaa pliss.. kidding. (jangan-jangan artikel gua dihapus lagi nih sama admin). Hohohohoo

Yaps, saya mau bahas poin seperti judul diatas. Saya harus bahas itu karena buanyak sekali ahokers yang berkesimpulan Anies menang Pilkada DKI adalah Pilkada SARA.  Pilkada DKI adalah Pilkada Agama.

Well well… ini berlebihan. Ini mengada-ada. Karena faktanya Ahok kalah telak kok. Selisihnya kurang lebih 15% dari Anies. Bagaimana mungkin ada Ahoker yang nekad menuduh mayoritas warga DKI lebih mementingkan Agamanya daripada kemampuan seseorang memimpin? Darimana tolok ukurnya?

Alasan mereka menyimpulkan itu karena katanya Ahok difitnah dengan kasus Al-Maidah. Bujug deh. Nggak segitunya kaleee.

Sekali lagi saya bilang, kalau Ahokers mau dihargai maka Gunakan  Logika dan argument yang tepat dalam menyimpulkan sesuatu.  Setahun lebih menulis di Kompasiana dengan jumlah tulisan lebih 400 buah, (250 tentang Ahok), taka da satupun tulisan saya yang mampu disanggah para Ahoker.  Sombong ya? Hahahaha. Nggak lah. Ngapain sombong. Ini cuman ngasih tahu bahwa pede nya Angrybird menulis di Kompasiana karena semuanya berdasarkan argument yang jelas berikut fakta. Itulah yang membuat semua tulisan Angrybird  nyaris tak terbantahkan. Wkwkwkwk.

Kalau 3 hari yang lalu saya bahas Kekalahan Ahok berbasis perhitungan Akar kekuatan 3 Komponen sejarah negeri ini (Nasionalis, Islamis dan Militer) kali ini saya bahas lewat angka-angka Elektabilitas. Pasti akan lebih mudah mencernanya.

Mari cekidot yang satu ini :

REVA SUGITO BILANG TANPA KASUS AL-MAIDAH DAN TANPA KASUS SEMBAKO SEKALIPUN PILGUB DKI 2017 TIDAK AKAN PERNAH DIMENANGKAN OLEH AHOK.

Percayalah kawan, setiap Angrybird menulis politik di Kompasiana itu selalu berdasarkan analisa yang didukung fakta. Sejak tahun lalu juga Angrybird selalu bilang Ahok tidak akan pernah jadi Gubernur DKI untuk kedua kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun