Mohon tunggu...
Anggakasi Saini
Anggakasi Saini Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor angkatan 2013. Pemuda aktif dalam pergerakan! :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar dari Negara Matahari Terbit

31 Maret 2017   07:10 Diperbarui: 1 April 2017   06:30 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu tempat wisata di Yokohama, Jepang

Tahun 1945, selain merupakan tahun kemerdekaan negara Indonesia, di tahun tersebut juga merupakan tahun keterpurukan negara Jepang. Jepang telah luluh lantah pada waktu itu. Kota demi kota dibombardir tanpa enti oleh negara sekutu pada perang dunia. Dua kota besarnya, Hiroshima dan Nagasaki, rata dengan tanah setelah dibom atom. Sehingga, Jepang menyatakan kalah perang kepada negara sekutu. Keterpurukan Jepang sangat parah sekali pada waktu itu. Selain mengalami kerugian dengan hancurnya kota-kota, sebagai negara yang kalah perang, mereka juga harus mengganti kerugian selama perang dunia. Namun, sangat ajaib sekali kalau kita lihat kondisi negara Jepang sekarang.

            Kondisi negara Jepang yang sekarang sangat berbeda sekali dengan kondisi pada tahun 1945 silam. Jepang telah dikenal sebagai negara maju dengan kemajuan teknologinya dalam segala bidang seperti pada bidang pertanian, elektronik, dan otomotif. Perubahan yang ajaib tersebut tentu saja tidak terjadi secara instan. Perubahan tersebut dicapai dengan kerja keras dan keuletan yang merupakan sifat yang tertanam pada tiap orang Jepang. Etiket kerja orang Jepang ini memang menarik untuk dipelajari. Dan masih banyak juga hal lain yang bisa dipelajari ketika mengunjungi negara ini. Pada tulisan ini, saya akan menjabarkan satu per satu hal yang telah saya pelajari setelah lima bulan menetap di negara Jepang.

Etiket Kerja yang Baik

            Etiket kerja yang baik seperti sudah terpasang pada tiap orang Jepang secara otomatis. Mereka selalu efisien dalam tiap pekerjaan dan selalu mengerjakannya dengan sepenuh tenaga. Tidak ada waktu terbuang. Semua harus tepat waktu. Semenit telat pun tidak bisa diterima. Sehingga tiap moda transportasi di Jepang juga harus datang di tiap stasiun pemberhentian secara tepat waktu. Bahkan, menurut pengalaman pribadi saya. Seorang teman asli dari jepang, yang bisa dikategorikan malas, datang tepat waktu (punctuality) pun masih melekat dalam dirinya.

Teknologi dan Kenyamanan

            Kemajuan negara Jepang juga dikarenakan banyak peralatannya yang telah memiliki teknologi tinggi. Etiket kerja yang baik dan ditopang dengan teknologi tinggi tentu akan sangat meningkatkan efisiensi dari tiap pekerjaan. Selain dikaitkan dengan efisiensi pekerjaan, teknologi tinggi di Jepang juga dikaitkan dengan kenyamanan. Sebagai contoh, toilet di Jepang saja didesain sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan maksimal para penggunanya.

Pertanian

            Berbeda dengan Indonesia, profesi sebagai petani bukan sebagai profesi yang dihindari. Bahkan sektor pertanian ini sangat didukung pertaniannya. Sehingga menghasilkan kualitas produk yang sangat baik. Kualitas yang sangat baik tersebut tentu saja akan sangat dihargai dengan baik yang sebagaimana sangat berbeda di Indonesia. Dimana profesi sebagai petani merupakan profesi yang dihindari oleh kalnagan mudanya. Selain karena kurang didukung, juga karena hasil pertanian di Indonesia tidak dihargai dengan baik.

Fasilitas Sorting and Grading produk pertanian Terong dan Mentimun
Fasilitas Sorting and Grading produk pertanian Terong dan Mentimun

Manajemen Pariwisata

            Sebenarnya Jepang tidak memiliki banyak tempat wisata alam yang banyak. Jika dibandingkan dengan Indonesia, tentu sudah sangat jauh berbeda. Namun apa yang membuat negara Jepang memiliki turis mancanegara jauh lebih banyak dari Indonesia? Setelah diamati, memang pariwisata di Jepang sangat dikelola dengan baik. Walaupun tidak memiliki banyak wisata alam, yasudah, mereka membuat tempat wisata sendiri. Dan memang, budgetinguntuk pengembangan pariwisata, dianggarkan sangat besar sekali. Salah satu contohnya, pada malam-malam sekitar natal, di tiap sudut kota Tokyo, dipasang banyak sekali lampu warna-warni dengan bermacam-macam bentuk dan pola. Atraksi ini disebut sebagai Illumination. Perlu diakui, atraksi tersebut memang memikat dan sangat disayangkan untuk dilewatkan. Atraksi yang seperti itulah yang mampu menyedot wisatawan dan terus bertambah tiap tahunnya.

Salah satu Illumination di Tokyo
Salah satu Illumination di Tokyo

Keramahan

            Ada satu nasehat yang menggelitik dari teman disana. Nasehat tersebut adalah “jangan meminta tolong sama orang Jepang, kalau cuma hal sepele”. Loh? Kenapa? Setelah dicoba, memang sebaiknya tidak meminta tolong untuk hal yang kecil-kecil. Karena akan sangat merepotkan. Merepotkannya karena begitu ramahnya mereka, sehingga mereka akan membantu kita, benar-benar sangat membantu dengan sepenuh tenaga dan hati apapun yang kita mintai tolong. Sekecil apapun akan dibantu dengan sangat sungguh-sungguh.

Berkunjung ke rumah orang Jepang
Berkunjung ke rumah orang Jepang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun