Mohon tunggu...
angelicha indra
angelicha indra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga biasa dengan anak-anak yang hebat

" menuangkan sebaris kata menjadi sebuah kalimat mampu terbangkan secuil lara "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Surga Kecil

24 Februari 2017   17:32 Diperbarui: 1 April 2017   08:47 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Desingan peluru membisingkan telinga

Mayat berserakan dimana-mana.. bak ikan di pasar pelelangan

Tanah yang kemarin hijau penuh pohon dan rerumputan, kini tak tampak lagi

Hanya tinggal kayu arang dan abu yang terbang bersama debu

Serta menjadi merah kecoklatan oleh genangan darah tertumpah

Mengapa harus terjadi perang ini… mengapa kalian biarkan semua ini terjadi

Hai orang-orang yang rakus akan kuasa.. mengapa dapat kalian tertawa atas penderitaan kami?

Kami tak mengerti apa  itu politik.. bahkan kami tak mengerti apa arti jabatan kalian

Kami hanya orang desa yang cinta kedamaian

Dan aku cuma seorang anak kecil yang ingin dapat berlari kesana kemari

Menikmati masa kanak yang ceria, tertawa lepas semaunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun