Mohon tunggu...
Andy Dharma
Andy Dharma Mohon Tunggu... -

Andy Dharma lahir: 17-10-1973, saat ini tinggal di Batam, berprofesi sebagai ahli therapis, juga mengajar THAI CHI I CHING dan MEDITASI. Alamat sekretariat THAI CHI I CHING di ruko Mega Legenda BLOk A 3 no:18 BATAM - KEPRI. Email: andytaichi@yahoo.com. BLOG: http//taichiiching.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puasa Weton atau Puasa Hari Lahir

23 Mei 2010   17:43 Diperbarui: 4 April 2017   17:35 3076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Weton atau hari lahir bagi dalam budaya Jawa adalah suatu hal yang sangat penting.
Dalam ilmu perhitungan Jawa, sifat sifat dan perjalanan kehidupan seseorang bisa dibaca dari weton atau hari lahirnya.

Dalam falsafah Jawa, ilmu atau catatan tentang hal ini disebut juga sebagai "Ilmu Titen" atau bahasa kerennya "Ilmu Observasi" atau ilmu yang didapat dan disusun leluhur orang Jawa dulu dari hasil pengamatan kemudian dicatat, dan jadilah semacam petunjuk hidup bagi orang-orang Jawa sekarang.

Setiap weton atau hari lahir mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Misalkan, seorang yang lahir pada hari Rabu berweton Wage, biasanya akan berwatak bisa dipercaya dan gampang bergaul, namun mempunyai sifat peragu dalam menentukan suatu hal di kehidupannya.

Untuk menetralkan sifat negatif dan membuang "senggkala" atau dalam kesialan dalam kehidupan dikenal beberapa teknik puasa berdasarkan weton. Penulis sendiri walaupun bukan asli Jawa sudah pernah melakoni atau menjalankan berbagai macam laku puasa weton ini, dan memang sangat membantu dalam melancarkan perjalanan kehidupan dengan laku puasa weton ini.

Puasa hari lahir atau puasa weton

Puasa weton biasanya dilakukan dalam waktu 3 hari berturut turut, misalkan anda wetonnya jatuh pada hari Rabu Wage, maka pas putaran hari Rabu Wage, pada hari Selasa sore sudah mempersiapkan diri untuk melakoni puasa weton ini. Dengan mandi dan keramas serta berdoa memohon kekuatan pada Sing Ngawe Urip atau Tuhan agar kita dikuatkan dan diberikan tuntunan yang benar dalam hidup ini atau anda juga bisa berdoa sesuai dengan tujuan anda berpuasa weton ini.

Setelah itu, jam 6 sore kita makan dan minum terakhir. Buka puasa esok harinya juga pada jam 6 sore. Setelah itu ditutup pada jam 7 malam.
Berturut turut selama 3 hari 3 malam. Jadi tiap hari kita berpuasa selama 23 jam.

Atau bisa juga puasa weton ini anda lakukan setiap minggu pas hari lahir anda selama 24 jam, dari jam 6 sore sampai jam 6 sore kembali. Jadi kalau anda lahir pada hari rabu, ya tiap hari rabu anda berpuasa.

Selama proses berpuasa weton, maka segala aktifitas suami istri harus di stop dulu.
Dan sebaiknya tidur hanya beralaskan tikar dilantai dengan falsafah dikeloni atau diasuh kembali oleh bumi pertiwi.

Lakukan doa atau meditasi diantara jam 11 sampai jam 1 malam.
Dan lebih afdol dilakukan di ruangan terbuka atau minimal di tempat yang setengah terbuka, agar anda kembali menyatu dengan alam.

Falsafah sederhana puasa weton ini adalah, hari lahir kita yang merupakan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Jadi pada hari ini, kembali kita mengingat kasih Tuhan yang begitu besar dalam hidup kita.

Sebuah catatan kecil dari wejangan guru meditasi dan guru kehidupan saya: Romo Sugito.

Salam damai selalu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun