Mohon tunggu...
Andy Dharma
Andy Dharma Mohon Tunggu... -

Andy Dharma lahir: 17-10-1973, saat ini tinggal di Batam, berprofesi sebagai ahli therapis, juga mengajar THAI CHI I CHING dan MEDITASI. Alamat sekretariat THAI CHI I CHING di ruko Mega Legenda BLOk A 3 no:18 BATAM - KEPRI. Email: andytaichi@yahoo.com. BLOG: http//taichiiching.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengapa Produk China Murah?

3 April 2010   09:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:01 5234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sempat mengobrol dengan teman teman importir barang dari china sedikit banyak saya menjadi tahu sedikit gambaran mengapa produk produk china bisa dikatagorikan sangat murah dibandingkan dengan produk sejenis dari negara lain.
Memang awalnya produk china awalnya banyak disepelekan dalam hal kualitas namun sebenarya banyak juga produk china yang berkwalitas tinggi yang specnya atau kualitasnya sesuai dengan standart internasional.

Adapun beberapa sebab produk china bisa murah adalah:

1.Dukungan pemerintah

Ada sebagian daerah tertentu di china yang menpunyai potensi produksi yang bagus maka pemerintah akan menbuat kebijakan dan kemudahan dalam perijinan ,bahkan untuk jangka tahun pertama produksi satu pabrik pemerintah menbebaskan pajak dan malah kadang dengan mensubsidi setiap jumlah barang yang diproduksi pabrik itu sekitar 10 persen ,misal biaya menbuat sebuah gelas yang harga modal bahan dan biaya produksi Rp 1000 maka setiap produksi gelas itu mereka akan disudsidi oleh pemerintah Rp100 ,hinga akhirnya mereka bisa menjual produk mereka diawal dengan harga Rp1000 saja dan sudah untung.

2.menjual produk dengan berbagai kwalitas

Seorang importir ketika ingin menbeli sebuah produk di china iapun ditunjukan 10 produk yang dijejerkan bersama dan sekilas barang ini sama saja kualitasnya ,misal sebuah botol kaca akan disusun bersama namun botol pertam 100 rupiah sampai selanjutnya 200 rupiah dan botol kesepuluh menjadi 1000 rupiah ,sekilas kualitasnya sama namun ketika di pegang baru terasa beda ketebalan serta kualitas botol tersebut akan berbeda satu sama lain.
Bahkan ketika pembeli ini meminta harga 50 rupiahpun bisa ia sangupi asal orderan banyak serta bahan yang sesui harga murah tersebut.

3.Cara menghitung modal dengan sistem konteiner

Seorang pembeli di china pernah kaget ketika ditawari 10 konteiner celana dalam dengan harga perlusin hanya seribu rupiah saja ,diapun bingung karena ia menghitung bahan serta biaya produksi celana dalam itu dengan kualitas seperti itu minimal enam ribu rupiah dan dengan dihitung ongkos kirim serta tiket keindonesia maka jatuhnya harga celana dalam itu hanya seribu lima ratus rupiah dan ia pasarkan ke grosir d lima ribu saja dia sudah untung dan diangap murah sekali.
Setelah ia bertanya megapa bisa murah ,orang china itupun menjelaskan memang biaya produksi serta bahan celana dalam itu perlusin sekitar enam ribu rupiah namum ia menghitung modalnya berdasar jumlah keseluruhan konteiner ,misal ia mengeluarkan uang 100juta untuk menproduksi 20 konteiner celana dalam itu ,ketika ia bisa menjual celana dalam 10 konteiner dengan harga 100 juta maka untuk 10 konteiner kedua ia bisa menjual hanya dengan 30 juta dan ia untung 30 juta walau konterner itu sebenarnya berharga modal 50 juta.
Kemudian setelah habis ia akan menproduksi celana dalam dengan model baru lagi.

4.Karyawan yang loyal

Hampir dikatakan dichina tak ada demo hinga proses produksi lancar dan hubungan antara karyawan pengusaha dan pemerintah di susun dengan baik dan saling menguntungkan.

Inilah sedikit ulasan dari hasil ngobrol dengan teman teman saya yang beprofesi sebagai importir barang dan produk dari china.
Semoga suatu hari pemerintah dan pengusaha serta karyawan di Indonesia bisa belajar dari kesuksesan negeri tirai bambu ini.

Salam damai selalu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun