Mohon tunggu...
Andri Saleh
Andri Saleh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Aku bukanlah siapa-siapa, hanyalah seorang lelaki 32 tahun, suami dari seorang istri, bapak dari dua anak. Aku pun bukan seorang penyair, hanyalah seorang pemimpi yang menuliskan mimpi-mimpinya dalam bentuk coretan di atas kertas :-)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sepeda Butut Kami

11 Juni 2012   08:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:07 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung, pertengahan tahun 1992.

"Bagus ya, A?", ujar Sani setengah berbisik.

Aku tak menjawab, hanya menoleh. Aku lihat adikku satu-satunya itu tampak terkagum-kagum. Sesekali ia memegang sadel sepeda warna abu-abu metalik itu.

"Iya, bagus", jawabku kemudian.

Sepeda itu memang bagus, kawan. Stang-nya pendek dan lurus, pedalnya mengkilat, sadelnya dari bahan kulit empuk, jari-jari rodanya berwarna perak. Batangnya tampak kokoh, ada stiker yang bertuliskan FEDERAL. Sungguh, gagah sekali.

"Sini! Saya mau pake!", teriak seseorang dari belakang kami.

Tampak teman main kami, Galih, tergesa-gesa menghampiri kami berdua. Ia segera naik sepeda yang gagah itu. Lalu melesat meninggalkan kami yang masih terkagum-kagum. Itu memang sepeda Galih, sepeda barunya.

***

Aku dan Sani duduk di trotoar komplek rumah. Terdiam dan termangu melihat teman-teman kami yang berseliweran dengan sepeda-sepedanya. Mereka tertawa sambil berteriak-teriak senang, saling susul menyusul. Kami berdua pun ikut tertawa dan tersenyum melihat aksi teman-teman kami itu.

"Nih, San! Mau pinjem nggak?", ujar Galih sambil menghentikan sepedanya.

Adikku spontan mengangguk senang. Wajahnya seketika cerah. Dengan secepat kilat ia naik sepeda yang gagah itu dan melesat menyusul teman-teman kami yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun