Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Menyambut Balap Formula E di Jakarta 2020

9 Desember 2019   02:50 Diperbarui: 14 Maret 2020   22:08 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto dengan prototipe mobil balap Formula E Championship | dokumentasi pribadi

Para pecinta Motorsport terutama penyuka balapan single seater pasti sudah tidak sabar menanti tibanya perhelatan ajang Balapan mobil elektrik; Jakarta E-Prix Formula E Championship yang rencananya akan diadakan bulan Juni tahun 2020.

Indonesia dengan segala keanekaragaman budaya, kuliner dan kemegahan negaranya sebenarnya telah banyak kali dipercaya mengadakan perhelatan Balap bertaraf internasional.

Pada tahun 1994 s/d 1997 Sumatra Utara, Selatan dan Sulawesi Selatan menjadi salah tuan rumah untuk World Rally Championship (WRC). Colin McRae dan Carlos Sainz pernah mencicipi kemenangan manis di sana.

Tahun 1996-1997 Grand Prix 500, 250 dan 125 (MotoGP, Moto2 dan Moto3 kala itu) pernah diadakan di Sirkuit Sentul, Bogor. Mick Doohan, Max Biaggi dan Valentino Rossi juga pernah menyemprot Champagne di atas podium Sentul kala itu.

Salut buat Bapak Gubernur Anies Baswedan serta jajaran Pemkot DKI Jakarta yang sudah memuluskan jalan Bersama Federation Internationale de l' Automobile (FIA) sehingga Jakarta, Indonesia resmi masuk dalam kalender perhelatan Balap Formula-e di tahun 2020.

Sekitaran Monas dan sebagian jalan protokol di Jakarta Pusat akan menjadi Circuit untuk balap Formula-e di Jakarta. Detail nya akan bisa kita ketahui tidak lama lagi setelah perencanaannya rampung.

Seperti apa sih balap Formula-e? Apa bedanya dengan Balap Single Seater yang lain? Sebelum kita nonton rame-rame di Monas, yuk kupas sedikit tentang mobil dan balapannya.

Seperti yang kita ketahui bahwa cadangan minyak bumi semakin menipis. Semua pabrikan otomotif bersaing demi menciptakan mobil yang efektif, efisien dan ramah lingkungan.

Hybrid dan electric kini bukan barang baru lagi. Teknologinya terus berkembang pesat. Siapa yang tidak ingat ketika Toyota Prius mulai ramai dipakai oleh para keluarga muda di Amerika? Dan Tesla yang berakselerasi mengalahkan Lamborghini Aventador S? Mobil Formula pun perlu balapan dengan teknologi ini. Memperlihatkan khalayak bahwa kita sudah siap masuk ke era ini. The future is now.

Nama di belakang gagasan balapan Formula-e adalah insan motorsport yang tidak asing; Jean Todt (Presiden FIA, sebelumnya CEO Scuderia Ferrari, mengawali karier di dunia Motorsport sebagai pereli) sebagai penggagas, Alejandro Agag (politisi, businessman dari Spanyol) sebagai Marketer dengan bernegosiasi dengan para pihak Televisi dan sponsor; Antonio Tajani (Ketua parlemen Eropa, sebelumnya Commissioner Industry dan Transport) yang berkonsentrasi untuk pengembangan mobil electric nya dan Teo Teocoli (actor Italia).

Semangatnya adalah mengurangi emisi Karbon dioksida (CO2) dan campaign teknologi Hybrid dan electric pada mobil.

Banyak kesamaan dengan Formula 1 ataupun ajang Balapan lainnya; di Formula-e terdapat 11 Team dengan 2 pembalap dan mobil pada masing-masing Team. Mobil Formula yang digunakan menggunakan teknologi elektrik, single seater.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun