Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

2 Jam Berikutnya

24 Februari 2017   03:51 Diperbarui: 24 Februari 2017   04:00 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:cerpin.com/wp-content

Satu detik lalu adalah masa lalu.

Aku baru saja putus dengan pacarku, 2 jam lalu. Alasannya tidak penting. Begitulah. Karena memang saat kutanyakan padanya, “Kenapa mendadak begini? Apa alasanmu?”

Mantan pacarku justru balik bertanya. “Mendadak?” ujarnya. “Memangnya kau pikir aku ini kambing mau lahiran?”

“Ya terus?” tanyaku.

“Terus apa?” Dia malah balik bertanya lagi. “Pokoknya aku mau putus!”

“Ya, kenapa, aku kan belum ada persiapan. Kenapa mendadak begini?” kataku.

“Mendadak?” katanya. “Emang kau pikir aku ini kambing yang mau lahiran?”

Lalu tiba-tiba sambungan telepon terputus. Entah siapa yang memutuskannya. Mantan pacarku memang punya kenangan buruk soal anak kambing.

--oOo--

Dulu, sebelum jadi dokter hewan, ia pernah mengulang mata kuliah yang dalam praktiknya mengamati proses kelahiran hewan mamalia. Mantan pacarku memilih kambing sebagai bahan penelitiannya. Ia membeli seekor kambing yang sudah hamil tua di pasar hewan dan membawanya ke kampus. Aku sebagai pacarnya yang baik, menemaninya, dan tugasku adalah menyeret seekor kambing berperut besar dan memasukannya ke dalam becak. Mantan pacarku menuju kampus dengan mobilnya. Sementara aku dan kambing itu naik becak mengikut di belakang mobilnya.  

Sesampainya di kampus, mantan pacarku terkejut. “Loh, kok perutnya kosong?”tanyanya sambil menatapku. Ia memencet-mencet perut kambing itu. Isinya sudah tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun