Mohon tunggu...
Andito Perwira
Andito Perwira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Transformasi Komunikasi Kebencanaan Menuju Masyarakat Sadar Bencana

14 September 2017   20:46 Diperbarui: 14 September 2017   20:56 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH : MOCH. ROCHIM DEDE LILIS CH & NOVA YULIATI- Dalam hal ini fenomena yang terjadi melibatkan warga untuk mengantisipasi sebuah bencana yang akan terjadi, agar masyarakat menyadari dan dapat mengatasi bencana banjir yang terjadi. Bencana banjir yang terjadi di daerah aliran sungai Citarum sudah menjadi ritual atau sering terjadi pada daerah itu, maka dari itu masyarakat harus diberi sosialisasi tentang bencana ini. Dari hal tersebut Komunitas Garda Caah ya ng diterbentuk dari komunitas warga ikut serta membantu masyarakat bencana banjir untuk me-sosialisasikan warga Citarum yang bermukim atau yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungan Citarum, Garda Caah didirikan pada tahun 2002. Garda Caah terbentuk dari komunitas anak muda yang berlatar belakang pencita alam, para pemuda tersebut tinggal didaerah dekat jembatan Malajaya. 

Garda Caah sendiri berarti penjaga atau pengawal banjir, Komunitas ini dengan Jaga Balai meminimalisir bencana banjir dengan menyusun prosedur SPBD. Komunitas Garda Caah ini bergerak dalam mengantisipasi dan menanggulangi terjadinya banjir dengan memaksimalkan anggota komunitas yang ada dengan mengedukasi warga. Metode yang digunakan yaitu studi kasus dan pengumpula data melalui teknik wawancara dan forum group discussion(FGD) yang dilakukan oleh komunitas warga dan masyrakat yang terkena bencana banjir. 

Dari hasil yang terjadi Garda Caah dan Jaga Balai dapat membuat sistem peringatan dini untuk mencegah terjadinya bencana banjir. Maka dari hal ini dikembangkan juga jejaring informasi dan menyebarkan informasi untuk menanggulangi banjir. Tujuan komunitas ini sebenarnya untuk mengedukasi dan melakukan pemberdayaan warga untuk mengantisipasi akan adanya bencana banjir.

Indonesia merupakan negara yang sering dilanda oleh bencana, negeri ini harus memiliki kesdaran untuk menanggulangi bencana yang benar dan terarah. Pemerintah juga perlu memberikan informasi-informasi yang mendukung menanggulangi bencana pada masyarakat di negerinya karena, informasi menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi bencana yang terjadi. Seperti yang disampaikan Frank Dance yaitu salah satu aspek penting di dalam komunikasi adalah konsep reduksi ketidakpastian. Seperti Citarum yang menjadi langganan banjir, Komunitas Garda Caah menjadi komunitas yang membantuk penalangan banjir tersebut. Riki Waskito selaku kordinator komunitas Garda Caah tersebut mengharapkan pemerintah membantu untuk menanggulangi banjir yang terjadi disetiap tahun ini.

Garda Caah berupaya untuk mengantisipasi dan meminimalisir adanya dampak banjir di daerah tersebut. Sistem peringantan banjir jadi bagian penting untuk masyarakat agar masyarakat tanggap dalam keadaan darurat. Sistem jejaring informasi peringatan bencana banjir, menurut Notoatmodjo bahwa semakin banyak memiliki informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan terhadap seseorang itu akan berperilaku sesuai dengan penegtahuan yang dimilikinya. Komunikasi disini hadir untuk mengurangi ketidak pastian, terlebih dari aspek informasi bencana. Garda Caah ingin membangun antusias dan kesadaran masyarakat daerah tersebut untuk tanggap menghadapi banjir, hasil yang lakukan Garda Caah membuahkan hasil pada banjir besar yang terjadi pada 12 November 2008 tidak ada korban jiwa dan warga tidak banyak yang terluka. Media untuk menyebarkan informasi dini, media yang digunakan adalah media group sms, ht, telfon, facebook, dan group wa. 

Masyarakat harus sudah paham dengan informasi yang akan disampaikan, penyebaran informasi ini dilakukan untuk menyampaikan informasi kepada warga pada titik rawan bencana. Kegunaan media tersebut diantaranya, yang pertama group sms, informasi akan dibagikan lewar group sms tentang pembaruan informasi dan kondisi banjir. Lalu group wa, dalam group wa ini dinamakan dengan Siaga Warga, sama dengan group sms tadi pada group wa ini memberi informasi tentang perkebangan kondisi banjir. Facebook, informasi peringatan banjir disebarkan melalui akun Facebook. Telfon, informasi akan disampaikan lewat telfon. Lalu media yang terakhir adalah HT, informasi yang disampaikan menggunakan ht, dengan cara antar group mengabarkan situasi kondisi banjir yang terjadi.

Garda Caah tidak sendirian di hal ini mereka mengundang komunitas lain untuk datang ketempat kejadian bencana. Koordinator Garda Caah sendiri yaitu Riki Waskito mengatakan bahwa edukasi kebencanaan terutama sistem peringatan dini masyarakat perlu disebarluaskan. Maka dari itu masyarakat perlu di edukasi kembali mengenai hal hal atau informasi tentang bencana banjir yang terjadi didaerahnya. Komunitas ini berupaya untuk meminimalisir dan mencegah banyak korbah yang ada karena terjadinya bencana banjir tesebut. 

Masyarakat juga pelu tahu tanda-tanda alam yang terjadi, membuat warga sadar bahwa hidup ini tidak sendiri alias berdampingan. Peran yang dilakukan oleh komunitas ini sudah sangat mebuahkan hasil dari mencegah adanya banjir, memberikan edukasi kepada masyarakat dan warga Citarum atau tempat-tempat yang terkena bencana banjir memberika informasi-informasi tentang bencana banjir tersebut. Namun, warga perlu penyuluhan yang lebih dari ini agar bencana banjir dapat teratasi, karena dengan adanya hal tersebut masyarakat dapat terbantu mengatasi bencana banjir yang akan terjadi karena Garda Caah. 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun