Waktu tidak pernah berjalan mundur
Setiap pagi selalu menawarkan cerita baru untuk dijalani
Pagi ke siang lalu ke sore kemudian ke malam
Hiruk pikuknya Jakarta tak mampu menghapuskan
Hari-hari sendiri melewati masa-masa kelam
Senin, selasa, rabu, kamis hingga akhir pekan
Sementara,
Tak habis aku mengkhayalkan tentang dirimu
Berkhayal bahwa kau bersedia menemaniku
Menghapuskan segala kesunyian pada malam-malamku
Namun yang kudapati,
Jiwaku semakin menari-nari di atas kesepian
Sedangkan kau tetap berdiri di seberang jalan
Jakarta, 22 Mei 2017
@andiniharsono