Mohon tunggu...
andika
andika Mohon Tunggu... Administrasi - Pria biasa

hanya orang biasa, bukan siapa siapa juga\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sarjana Kerja Susah, Jual Perabot Rumah Keliling

5 Februari 2012   05:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:02 3926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_160371" align="alignleft" width="408" caption="penjual jemuran keliling, sarjana saja sekarang cari kerja susah, penjual keliling apa salahnya, foto andika"][/caption] Buruh mogok kerja semakin menjadi dimana mana, banyak pabrik di Bekasi dan Tangerng yang tutup tidak lagi produksi kata teman yang pengusaha. Usaha apa saja sekarang susah, pasar lesu yang beli berkurang banyak, akibatnya  pabrik banyak tutup, buruh mogok minta naik gaji, buruh di PHK menjadi tambah susah. Buruh demo, di PHK mereka kembali lagi minta kerja apa saja asalkan bisa dapat upah buat makan sendiri dan anak bini kata teman yang pengusaha itu lagi Sarjana dengan mendapat Indeks Prestasi ( IP ) tinggi  dari perguruan tinggi negeri sekarang tidak jaminan dapat kerja mudah katanya Cari kerja, ditanya mau gaji berapa, dijawab berapa saja ikut standar upah diperusahan ini. Karena begitu mintanya saya tidak terima, eh saya jumpa kemudian dia jadi sales barang elektronik. Susahkan cari kerja tambahnya. Sekolah tinggi tingi, sarjana gajian cuma kisaran 3 juta, cari yang 4 juta gaji sarjana baru mana ada jaman sekarang pak kata teman itu, kecuali  kerja di perusahaan besar multinasional. Gaji 3 juta sarjana, buruh saja gaji 2 juta, trus sekolah tinggi tinggi untuk apa dia malah bertanya. Mana ku tahu, yang penting kan sekolah dulu, masak mau jadi preman dini, yang bener saja itu kan menambah beban pemerintah. Salah ya? Kerja di kantoran Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman Jakarta yang gedung gedungnya mentereng itu, sarjana baru gaji cukup besar memang, bisa  gaji 4 jutaan, cuma pengeluarannya juga besar, untuk ongkos, makan dan transportai masih nombok dari orang tua. Kalau orang tuanya kaya dan bisa nombokin, kalau enggak? kok jadi pesimis begitu ya Pasar pasar pasar lesu, mal kurang pembeli, tapi mal dan ruko baru dibangun dimana mana dengan modal kreditan tambah teman itu lagi," kanibal "katanya. Rumah sakit juga ( karena kemarin saya menulis mengenai pelayanan di rumah sakit yang aduhai itu ) sepi pasien, jadi jangan bingung pak jika rumah sakit pun sekarang ada yang cari cari pasien, cuma sayangnya banyak rumah sakit sekarang mempekerjakan "tukang bukan profesional" yang ahli dibidangnya, cuma bisa karena kerja katanya, itu juga kalau bisa kerja baik, banyak yang kerja enggak tahu apa itu customer service jelasnya, nah lho kan. Jangan heran jika ada pasien kencing manis karena tidak atau kurang koordinasi intern rumah sakit, pasien kencing manis malaha diberi minum teh manis karena tukang kerja. Pasien mau operasi diberi makan dan minum, karena kerjanya tukang bukan profesi, bukan karena ahli terdidik katanya kesal, wah wah. Sudah dilarang anak saya yang baru dilahirkan di rumah sakit itu disebutkan rumah sakitnya, sudah dipesan wanti wanti anak saya jangan di suntik vaksin hepatitis B, masih saja disuntik  vaksin imunitas Hepatitis B, bandel sekali. Saya minta mereka cuci lagi darah anak saya, sok tahu kata teman saya itu itu kesal.  Semula mau saya tuntut rumah sakit itu, karena kemudian mereka sadar telah melakukan kesalahan dan minta maaf, maka tidak jadi saya bawa ke pengadilan. Memangnya kenapa juga dengan vaksin Hepatitis B ? Vaksin Hepatitis B itu kan dilemahkan sebagian, berarti masih ada yang tetap hidup, makanya jangan heran jika ada yang disuntik imunitas polio malah terkena penyakit polio. Bingungkan?. Sama, saya juga bingung. Mungkin nanti ada dokter yang bisa menjelaskan lebih lanjut kenapa napanya. Kembali ke soal susah cari kerja jaman sekarang, yang sarjana saja susah apa lagi yang cuma tamatan sekolah menengah atas atau tamatan sekolah dibawahnya. Sekolah juga sudah susah, enggak sekolah tambah susah. Sekali sekali boleh coba nonton " Jika Aku Jadi " di TransTV yang ditayangkan setiap hari trenyuh juga kan dibuatnya, ada ditempat lain yang  sekali makan 20 ribu, nah mereka yang di acara " Jika aku Jadi " Trans TV itu tadi untuk mendapatkan uang 10 ribu untuk makan saja sehari, perlu perjuangan setengah mati. Beberapa hari ini ketika melintas di jalanan dekat rumah tinggal saya di Jakarta Timur, ada orang yang menjual perabot rumah tangga, khusunya jemuran pakaian dipikul, di panggul dibawa keliling kemana mana seharian, berapa untungnya, bisa diperkirakan, cuma cuapeknya itu bro mungkin minta ampun, kalau bukan pekerjaannya, ya kan ?. Emangnya di malaysia enggak ada macam gituan jualan perabot keliling? Ada juga, saya pun awalnya kaget, ada suara jalan jalan menggunakan pengeras suara tilam! tilam ! tilam!, saya tanya istri, itu suara apa teriak teriak tilam!. Oh itu kata istri, penjaja barang perabotan keliling. Saya melongok dari lanti 12, benar, ada penjual perabotan keliling dengan menggunakan truk kecil, tilam tilam, ........tilam tilam, maksudnya bu - pak, mau beli kasur tidak........ kasur kasur kasur......hehe, jadi di malaysia juga ada. Di Indonesia juga ada yang jualan pakai kendaraan begitu, malah banyak lagi. Ya, cuma di malaysia saya belum melihat ada yang dipanggul, entah nanti teman malaysia Ahmad Sharidan misalnya yang suka penasaran, akan menunjukkan jika di malaysia juga ada yang di panggul dan ada juga sarjana yang susah cari kerja bagi warga malaysia, warga tempatan? Jadi maksudnya? Ya itu, kita harus bersukur dengan apa yang sekarang ada, sudah situasinya begini kata teman, ditambah lagi sekarang apa apa lesu darah, mau cari makan yang katanya haram saja susah, mau korupsi sudah enggak kebagian lapak lagi, habis. Kalau perlu jualan panggul keliling juga kenapa, jika memang bisa dilakukan, memangnya ada yang mau kasih makan, yang penting halal ya enggak ya. Jadi TKW ke luar negeri, ke malaysia saja?...............haha, saya tidak akan pernah merekomendasikan, jika kerjanya cuma jadi pembantu rumah tangga di malaysia, maaf. [caption id="attachment_160375" align="aligncenter" width="443" caption="padagang perbot keliling di jakarta setiap hari ada yang jualan, foto andika"]

13284158741508032958
13284158741508032958
[/caption] [caption id="attachment_160374" align="aligncenter" width="453" caption="pedagang perabotan keliling, kalau di malaysia yang jalan kaki saya belum melihatnya dimana, foto andika"]
13284158031417009905
13284158031417009905
[/caption] Selamat pagi, salam sukses untuk semua.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun