Mohon tunggu...
Andi M
Andi M Mohon Tunggu... -

Pembaca \r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hati-hati Modus Baru Penipuan Lewat Telepon yang Berkedok Mitra Bisnis!!

23 September 2012   19:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:50 2530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekadar berbagi pengalaman, siapa tahu bermanfaat bagi yang membaca.

Beberapa hari yang lalu saya dihubungi ke nomor kantor oleh seseorang yang mengaku Presiden Direktur dari salah satu perusahaan swasta nasional, yang kebetulan perusahaan tersebut memang salah satu klien perusahaan kami untuk sebuah kerja sama besar dan penting bagi kami. Walaupun semua klien, baik besar maupun kecil, adalah sama-sama penting bagi kami.

Saat itu saya sedang keluar kantor, orang tersebut meninggalkan pesan kepada yang menerima telepon, agar saya segera menghubungi orang tersebut ke nomor Handphone yang ia tinggalkan, tak lupa ia memberikan nama lengkapnya. Katanya ada hal penting yang akan dibahas dengan saya menyangkut kerja sama antara perusahaan kami dengan perusahaan orang tersebut, dan ia berpesan jangan kasih tahu dahulu bawahannya dengan alasan yang sangat meyakinkan.

Karena rekan kantor saya merasa telepon dan pesan ini sangat penting, maka ia segera menelepon saya ke HP, saya agak kaget, karena tidak biasanya level Direktur bahkan Direktur Utama di perusahaan yang dimaksud mengurus soal kerja sama kami yang mungkin nilai kontraknya tidak seberapa bagi perusahaan besar tersebut.

Untuk diketahui, biasanya semenjak dari awal kerja sama, kami cukup berhadapan dengan level Top Manajer nya, kalau Direktur nya cuma menandatangani kontrak, dan tidak pernah bertemu langsung dengan saya atau pihak kami, apalagi Presiden Direktur nya, malah semenjak kerja sama saya sama sekali tidak mengenal sang Presdir yang dimaksud. Makanya saya agak kaget dan sekaligus curiga.

Setelah sampai di kantor, saya langsung periksa nama orang yang mengaku Presdir tersebut di internet, sekali ketik langsung saya menemukan banyak data akurat tentang nama yang saya ketik itu, ternyata memang benar nama tersebut adalah Presiden Direktur sekaligus CEO dari perusahaan besar yang dimaksud.

Saya jadi makin penasaran setelah mengecek nomor telepon genggam yang ia berikan, sepertinya nomor tersebut lumayan meyakinkan, karena nomor cantik yang jumlah digit nya sedikit. Namun saya tidak enak menanyakan langsung ke Manajer yang biasa komunikasi dengan kami, karena siapa tahu ternyata itu memang benar-benar Presdir yang tidak ingin bawahannya tahu akan campur tangannya, sesuai dengan pesan sang Presdir.

Maka daripada penasaran dan siapa tahu memang benar,  maka saat itu juga langsung saya telepon orang yang mengaku Presdir tersebut.

Setelah berkenalan dan berbasa-basi di telepon, orang yang mengaku Presdir itu langsung ke pokok persoalan yang intinya membahas tentang rencana perluasan kerja sama. Presdir itu mengaku, ia lebih suka ke perusahaan kami dibanding ke kompetitor lain. Untuk itu ia meminta saya untuk bertemu langsung membahas hal tersebut di kantor pusatnya, rencana pertemuan tersebut kami sepakati lusa saat habis makan siang, atau dua hari setelah pembicaraan lewat telepon tersebut. Setelah ia meminta nomor HP saya, ia mengulangi lagi pesannya, kalau hal ini jangan diberitahukan dahulu ke bawahannya.

Menimbang orang tersebut memang kelihatan paham akan kerja sama kami, dan kebetulan saya memang mendengar ada rencana tender lagi untuk menangani cabang-cabang dari perusahaan yang dimaksud di lokasi lain, serta ia mengajak bertemu di kantor pusatnya, bukan di luar, maka saya mulai senang dan mulai percaya kalau orang tersebut mungkin memang benar-benar Presdir dari perusahaan besar tersebut, walaupun tetap tidak terlalu yakin, karena belum ketemu langsung dengan sang Presdir. Maka sebelum hari H rencana pertemuan tersebut, saya sudah menyiapkan segala dokumen yang kira-kira diperlukan.

Sehari sebelum hari H rencana pertemuan itu, saya dikagetkan lagi oleh sang Presdir yang menelepon ke HP saya. Ternyata sang Presdir memberitahukan kalau di saat ketemu besok, ia akan merekomendasikan perusahaan kami kepada rekan bisnis sang Presdir yang kebetulan besok mau berkunjung ke kantornya, untuk itu saya diminta menyiapkan dokumen perkenalan atau Company Profile lengkap. Wah, jadi makin senang, mimpi apa ya semalam? Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun