kompasiana.com/anangprash (Selasa, 26/09/2017 - Ternyata para pedagang di Taman Kota Satu (Tamkot Satu) Tangerang Selatan makin gerah dengan sepak terjang Paguyuban Fiktif yang digerakkan Lie dan Frans, karena ternyata hingga saat ini penyegelan kios dan pemutusan pembongkaran listrik yang digunakan oleh pedagang belum dipulihkan. Atas kasus itu para pedagang meminta dengan sangat kepada Ketua DPD Apkli Tangsel, Desman Ariando, SPd untuk melindungi mereka.
Kehadiran kepemimpinan Desman di Tamkot Satu, harus tegas sehingga keberadaan Paguyuban Fiktif tidak lagi dapat bergerak untuk mengatur pedagang yang memang secara yuridis mereka tidak berhak untuk mengaturnya. Paguyuban Fiktif bila masih terus berkiprah di Tamkot Satu maka Apkli berhak untuk melaporkan mereka kepada Pihak Terkait baik secara administratif maupun secara pidana.
Bahkan menurut pedagang yang dicabut Listriknya mengaku kecewa , kenapa listrik di kios saya dibongkar padahal saya sudah transfer 8 juta kepada Lie , bila tidak ada listrik jelas saya tidak  bisa berdagang, Apkli harus memfasilitasi atau memberi penjelasan yang mantap soal mengapa Listrik di kios saya dicabut, ujarnya.
Fasilitas Kios di Tamkot Satu diberikan kepada para pedagang dari pemkot tangsel untuk dikelola oleh Apkli jadi yang berhak mengelola adalah Apkli Tangsel, memang untuk memimpin Apkli harus tegas dan bijaksana. Pada awalnya hubungan Desman , Lie dan Frans di Apkli baik namun kini hubungan itu kurang baik. Para Pedagang mengharapkan Desman untuk dapat memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan organisasi. Bila hal itu dapat dilakukan maka pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif. "Jangan khawatir semua pedagang disini akan mendukung penuh langkah Desman sebagai Ketua DPD APKLI Tangsel, tegas para pedagang dengan bersemangat.****AP