ADA yang lebih manis dari gula, yakni pertemuan rindu
adalah rindu pada kekasih yang tak dapat dicumbu rayu
ia tak jauh, tak pula dekat, namun terus menghantu
Lidah telanjang hanya sampai pada rasa nikmat pengecapan lahir
lidah jasad hanya mengecap wujud, tapi tidak bagi roh
pengecapan roh penuh rindu akan sampai pada esensi kenikmatan
Adakah pertemuan yang lebih manis dan indah dari cinta?
ketika hasrat tertahan di dada, lalu meledak dalam jumpa
kerinduan pada kekasih adalah napas bagi rasa di jiwa
Yogyakarta, 05 Juni 2015
Silakan baca sajak saya yang lain: KAU YANG BERTAKHTA DI HATI