Mohon tunggu...
Hendra Sihombing
Hendra Sihombing Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa Rantau yang sering bergerak dalam kegiatan anak-anak, dan sekarang lagi belajar untuk menjadi penulis yang kreatif. IG OM_HOMBING

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Unik dari Kasur

27 April 2017   10:10 Diperbarui: 28 April 2017   00:00 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kasur
Kasur adalah sesuatu yang sangat mengerti tentang diri saya, karena dia menghabiskan waktu 1/3 dari kehidupan saya. Ketika saya bayi ia menerima dan bertahan menerima dengan sabar air kencing beserta dengan air-air yang lain. Demikian pula ia bisa mengikuti pertumbuhan yang saya alami, sebab seperti perkataan orang bahwa tubuh tumbuh besar pada waktu tidur.

Ketika saya memasuki masa remaja atau pubertas, saya mulai merasa suka atau jatuh cinta dengan lawan jenis kalau kata trennya cinta monyet. Dalam keadaan ini pun kembali lagi kasur lah yang menjadi teman setia untuk melihat fotonya, dan membayangkan wajahnya sambil tersenyum tersipu karena bahagia yang tidak terbendung.

Bukan hanya ketika bahagia ia ada, tapi ketika saya mulai dikecewakan oleh si doi bisa kembali lagi kasur lah yang menjadi teman setia untuk menerima basahnya air mata yang jatuh karena besarnya kekecewaan yang terjadi.

Ya itu tadi beberapa hal tentang kasur yang berhubungan dengan hal yang bahagia, kali ini tentang hal-hal konyol yang pernah saya lakukan dan kasur ada di situ bersama-sama dengan saya. Ketika saya tidur di atasnya seringkali dihiasi oleh sebuah keadaan di bawah alam sadar, seperti mengigau yang tidak karyan, mimpi buruk (mimpi yang paling buruk adalah, mimpi dikejar-kejar), mimpi horor,sampai mimpi-mimpi yang lainnya :).

Hingga nantinya matahari terbit dan ayam berkokok, kasurku pun berbisik dan berkata "bangunlah hari sudah pagi", itulah kebahagiaan ku bersama dengan dia.
Sampai pada akhirnya kami harus berpisaj, karena saya tidak lagi terbaring di atasnya karena harus dibaringkan di dalam peti. Terimakasih kasur telah menghabiskan waktu mu untuk menemani 1/3 dari umurku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun