Mohon tunggu...
Farid Arifandi
Farid Arifandi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Aktifis Anak

Berdamai dengan hati sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bulan Istimewa untuk Anak Indonesia

18 Mei 2014   08:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

BULAN ISTIMEWA UNTUK ANAK INDONESIA

(Peneguhan Hari Anak Nasional dan Bulan Ramadhan sebagai Penghapusan Kekerasan Anak Indonesia)

Bulan ini dikatakan Bulan milik Anak Indonesia dikarenakan banyaknya perhatian kepada Anak Indonesia hari-hari ini. Sayangnya perhatian ini terjadi karena bukan banyaknya prestasi Anak Indonesia, namun karena kekerasan anak yang mewabah hampir disemua pelosok negeri. Bahwa nasib Anak Indonesia terancam menakutkan setiapharinya dengan berbagai berita hari-hari ini. Dengan masuknya Bulan ‘Hari Anak Nasional’ dan ‘Bulan Ramadhan’ sudah selayaknya menjadi Gerakan bersama Menghapus segala Kekerasan Anak. Bulan Suci ini adalah Bulan Haram melakukan Kekerasan Terhadap Anak Indonesia.

Sudah saatnya perhatian terhadap Anak Indonesia dibangun karena kreasi, kreatifitas dan prestasinya, bukan karena penderitaan mereka. Hal ini bisa terjadi jika di Bulan ini jika kita bergerak massif, bersama-sama, mendorong Sekolah dan lembaga pelayanan kepada Anak untuk membangun kegiatan yang berkualitas di HAN dan Bulan Ramadhan ini. Tentunya dengan focus kepada peningkatan nilai-nilai moral, karakter dan membangun suasana yang kondusif untuk Anak-Anak Indonesia merayakan HAN dan mendorong Anak-Anak untuk berlomba-lomba dalam kebaikan di bulan yang penuh berkah ini. Kalau perlu diperlombakan antar sekolah dan menjadi ajang nasional.

Moment puasa dan HAN menjadi sangat tepat dalam melakukan segala aktifitas karena terdukung dengan meningkatnya aktifitas nilai-nilai moral di sekolah, masyarakat dan Negara. Sudah seharusnya Presiden mendorong semua Departemen dibulan ini mengerahkan segala kekuatan untuk mengadakan dan memeriahkan HAN. Serta mendorong dunia pendidikan untuk lebih dari biasanya menyelenggarakan berbagai kegiatan pembangunan nilai-nilai moral di sekolah dan masyarakat.

Kepada para Calon Presiden dan Wakil Presiden sudah seharusnya tidak memikirkan koalisi atau pembagian kekuasaan, namun lebih terpanggil secara kemanusiaan. Karena semenang apapun mereka, namun bila tidak berdampak terhadap generasi penerus, maka boleh dibilang hanya nafsu kekuasaan belaka. Bahwa di Bulan milik Anak Indonesia ini penting memprioritaskan program terhadap Penyelenggaraan Negara terhadap Perlindungan Anak , karena ini adalah Hari Anak Nasional, harinya mereka Anak-Anak yang seharusnya mendapat perhatian khusus, karena belakangan ini banyak dari mereka terluka akibat dari kebijakan dan lingkungan yang tidak memihak mereka. KITA LIHAT!!!! Apakah Capres dan Cawapres Indonesia mengerti ini Hari Anak Indonesia dan merespon situasi genting ini. Sudah selayaknya di bulan ini orang tua Indonesia bisa memastikan bahwa Capres dan Cawapres yang mereka pilih adalah yang memiliki visi dan misi terhadap penyelenggaraan Perlindungan Anak di Indonesia

Lembaga Pendidikan dan Pelayanan Anak yang menyelenggarakan aktifitas di Bulan Ramadhan tentunya akan lebih memperbanyak pelajaran dan pengamalan budi pekerti, moral, nilai-nilai Ketuhanan, pengendalian diri, bakti social dan kegiatan kepedulian lainnya. Hal ini bisa terjadi dan berkualitas jika kegiatan ini didukung dan didorong menjadi hajat nasional bangsa ini dalam memperbaiki nasib Anak-Anak Indonesia. Sudah seharusnya dalam menghadapi situasi darurat kekerasan terhadap Anak, kita mengadakan kegiatan yang lebih dari biasanya, bukan rutinitas saja, namun menjadi awareness yang didukung secara rill dan menjadi gerakan nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun