Lihat ke Halaman Asli

christi kevin kyken

Warrior God of Agriculture

Pohon Sejuta Manfaat, Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Diperbarui: 11 September 2018   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siapa yang tak kenal pohon aren atau pohon enau, pohon yang memiliki banyak manfaat . Pohon dengan nama latin Arenga Pinnata ini adalah pohon yang serba guna. Bagaimana tidak, hampir semua bagian dari pohon ini dapat dimanfaatkan. Mulai dari daun hingga akar semua bisa diolah. Pohon yang tumbuh didaerah perbukitan yang lembab ini dapat menjadi peluang bisnis yang bagus.

Daun dari pohon aren dapat dimanfaatkan untuk atap rumah, pembungkus makanan, bahan kerajinan anyaman, sapu ijuk, sapu lidi, dan tali ijuk. Nira hasil sadapannya dapat diolah menjadi gula aren, tuak nira, cuka aren, bahkan dapat menjadi bahan pengembang roti. Batang pohon aren dapat diolah menjadi peralatan rumah tangga, kayu, papan, dan tongkat yang cukup bagus. 

Buah pohon aren dapat diolah menjadi kolang - kaling yang sangat lezat. Akar pohon aren  dapat dimanfaatkan menjadi obat tradisional yang mampu mengatasi kencing batu, ruam kulit, memar atau bengkak dan infeksi saluran kencing. Akar pohon aren juga dapat menjadi obat pelancar haid dan  saluran kemih. Tidak hanya itu, akar pohon aren dapat dimanfaat sebagai bahan kerajinan anyaman dan dapat dbuat cambuk. Pelepah pohon aren juga dapat diolah menjadi senar pancing. Dan bagian - bagian lainnya dapat menjadi bahan bakar. 

Dengan manfaat yang sangat banyak ini, bila melakukan pembudidayaan akan menjadi peluang  bisnis yang sangat menjanjikan. Tidak terlalu rumit untuk melakukan pembudidayaan pohon aren. Pohon aren dapat tumbuh dengan di lingkungan basah dengan ketinggian 500 - 800 mdpl dan memiliki curah hujan yang cukup. Bibit aren dapat diperoleh dari regenerasi alami bibit atau pembibitan biji benih. 

Biji yang akan dibuat bibit sebaiknya berasal dari pohon aren yang sehat. Biji yang baik untuk bibit adalah biji yang berukuran relatif besar, memiliki warna hitam kecoklatan, memiliki permukaan yang halus tidak keriput. Biji sebaiknya direndam dengan air panas selama 3 menit terlebih dahulu sebelum disemaikan agar menghilangkan penutup embrio sehingga proses persemaian berjalan dengan cepat. 

Biji yang sudah siap tanam selanjutnya dimasukkan kedalam polybag yang sudah terisi dengan kompos dan tanah. Untuk mencapai bibit siap tanam membutuhkan waktu selama 12 hingga 15 bulan dengan penyiraman rutin 2 kali sehari. Jangan lupa melakukan penyiangan untuk menghilangkan gulma pengganggu dan juga lakukan pengendalian hama dan penyakit. Tanaman Aren dapat ditanam dengan sistem monokultur atau juga dengan sistem tumpang sari.

 Lakukan pengolahan lahan tanam seperti pembersihan lahan dari tanaman yang mengganggu, setelah itu lahan tanam digemburkan dengan cara di bajak. Selanjutnya, Buatlah lubang tanam dengan ukuran 30x30x30 cm dan antar lubang tanam diberi jarak sekitar 55 meter atau 99 meter, setelah lubang tanam jadi setiap lubang tanam diberi pupuk berupa pupuk kandang, TSP, dan pupuk Urea, lalu diamkan selama 3 hingga 5 hari, kemudian lakukan penanaman.

 Selama masa pertumbuhan, lakukan pemupukan menggunakan pupuk kandang, TSP, dan pupuk urea. Pemupukan hanya diberikan pada pohon yang sudah berumur 1 - 3 tahun saja. Jangan lupa melakukan pengendalian hama dan penyakit agar pohon aren tetap sehat sehingga dapat memberikan hasil yang baik.

Tidak terlalu susah melakukan pembudidayaan pohon aren. Bila pembudidayaan tejadi dapat menciptakan perkebunan aren. Dengan adanya perkebunan aren, pohon aren akan terhindar dari kepunahan. Perkebunan aren akan menjadi bisnis yang menjanjikan mengingat manfaat yang dimiliki pohon aren yang begitu banyak. Perkebunan aren juga dapat menjadi lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja. Tidak hanya itu, selain perkebunan aren juga akan menciptakan industri aren yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Sungguh bisnis yang menarik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline