Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Cerdas Menggunakan Media Sosial

14 Agustus 2017   12:54 Diperbarui: 14 Agustus 2017   12:58 4426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Belum lama (5/8) Badan Reserse Kriminal (Bareskrin) Polri menangkap seorang wanita bernama Sri Rahayu (32) di kediamannya di desa Cipendawa Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Ibu muda tersebut diduga telah menyebarkan berbagai konten  yang menghina Presiden Joko Widodo, lambang negara, sejumlah partai dan organisasi kemasyarakatan lewat media sosial Facebook

Sri Rahayu bukanlah yang pertama terjerat hukum lantaran menggunakan media sosial seperti Facebook atau lainnya. Sebelumnya ada Buni Yani yang   mengapload pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) di youtube. Pidato Ahok di Kepulauan Seribu itu diduga diedit terlebih dahulu oleh yang bersangkutan sebelum diapload. 

Kasusnya sempat menggoncaang perpolitik nasional. Buni Yani sendiri masih menjalani proses hukum hingga saat ini. Ada lagi Muhamad Faisal Tanong warga Koja Jakarta Utara. Faisal mengedit sejumlah gambar dan menambahkan kalimat yang berisi ujaran kebencian terhadap berbagai pihak. Juga, Arsyad tukang sate di Kramatjati dianggap telah menghina Presiden dalam beberapa  postingan gambar di Facebook. Dan masih banyak lagi. Akibat ketidakhati-hatian dalam menggunakan media sosial, seseorang terjerat kasus hukum

Media sosial ibarat pisau yang bisa menikam tuannya. Tapi jangan lupa pisau sangat bermanfaat bagi manusia. Demikian juga media sosial seperti Facebook dan lainnya, bisa mendatangkan manfaat besar jika kita cerdas dan bijak dalam  menggunakanannya. Media sosial sangat bermanfaat untuk menjalin silaturrahmi, bersosialisasi diri, menyalurkan bakat dan hobi, menghibur diri, menggali informasi aktual, menambah pengetahuan, sebagai jaringan bisnis dan sebagai pengganti buku harian. Namun, sekali lagi hal itu akan didapat jika kita pandai menggunakannya. Sebaliknya, mudharat akan menghampiri jika salah dalam menggunakannya.

Emosi dan kebencian kerapkali menjadi pemicu tak terkontrolnya seseorang dalam menggunakan media sosial. Karenanya, jangan tumpahkan emosi dan kebencian di media sosial. Sebab media sosial terakses oleh banyak orang.  Ini sangat berisoko untuk dilaporkan oleh mereka yang dirugikan. Menggunakan media sosial sebaiknya ketika dalam emosi yang stabil. Berdasarkan pengalaman, mereka yang terjerat kasus hukum dalam menggunakan media sosial adalah mereka yang melampiaskan kebencian.

Selain kebencian, kebodohan dan ketergesa-gesaan menjadi penyebab lain. Menulis, mengaplaod atau berbagi sesuatu yang tak dimengerti, tak dipahami merupakan kesalahan fatal. Sebab, ketika ada yang dirugikan kita wajib mempertanggungjawabkannya. Sebab itu, jangan asal menulis. Tulislah sesuatu yang anda kuasai, anda pahami. Pahami persoalan sebelum anda memberi komentar. Jangan mudah membagi kiriman orang lain jika kita tak memilki kepentingan, apalagi tak memahami persoalan yang sesungguhnya.

Beberapa tips

Guna menghindari hal-hal buruk dalam menggunakan media sosial, berikut beberapa tips yang dapat digunakan. Pertama,gunakan media sosial dengan bijak. Gunakan seperlunya. Jangan berlebihan. Baca dan tulis konten yang diperlukan. Jagalah kesopanan dan etika dalam menuangkan ide, gagasan, pendapat atau sekadar berbagi perasaan (curhat). Jungjung dan hormati nilai-nilai ketimuran, ke-Indonesiaan juga kearifan lokal. Kedepankan semangat kebersamaan, dialog  dan saling menghargai. Kendalikan emosi, perasaan paling benar kudu dihilangkan. Hargailah pendapat orang lain.

Kedua,bertabayunlah. Bahasa lain tabayun adalalah kroscek atas informasi. Tabayyun itu memiliki arti mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya. Lebih jauh tabayun dijelaskan sebagai meneliti dan meyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah  dalam segala hal sehingga jelas permasalahannya. Tabayun merupakan ajaran Islam. Al Quran menegaskan, jika datang seorang fasiq kepada kalian dengan membawa berita maka bertabayunlah terlebih dahulu (teliti dulu), agar jangan sampai kalian menimpahkan suatu bahaya kepada satu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas prilakuan kalian. (QS.49:6)

Ketiga,hindari perdebatan kusir. Yakni berdebat dengan orang-orang bodoh, mereka yang tak mengerti persoalan. Menghindari mereka adalah pilihan tepat.  Dalam Al Quran diajarkan, "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina) mereka mengucapkan salam".(QS.25:63)

Keempat,jangan balas caci maki dengan caci maki. Jika mendapat cacian, hinaan dari orang lain tak sepantasnya kita membalas dengan cacian pula. Maafkan mereka. Tunjukkan bahwa kita berbeda dengan mereka. Kebodohan mereka tak selayaknya menjadi guru bagi kehidupan kita. Bisa jadi akibat emosi yang terpancing, statemen kita  menjadi amunisi yang menyerang. Ini tentu sangat berbahaya. Biarkan mereka berbicara dengan cara mereka. Bagi kita cukup menjelaskan persoalan dengan mengedepankan kesantunan dan logika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun