Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rejeki Nomplok dari Pesan WA

8 Mei 2019   06:45 Diperbarui: 8 Mei 2019   06:54 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesan WA Pemberitahuan Hadiah (dokpri)

Bulan puasa biasanya banyak kebutuhan dan keinginan yang meningkat. Mulai dari makanan dan minuman untuk keperluan sahur dan buka puasa, hingga kebutuhan lebaran nanti seperti kue-kue lebaran, baju baru, mudik ataupun rekreasi. Semua itu memerlukan biaya, membutuhkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit.

Dalam kondisi yang demikian, bagaimana jika ada informasi berupa pesan, email atau telpon yang memberitahukan bahwa kita mendapatkan rejeki nomplok? Bahwa kita akan mendapatkan uang puluhan juta? Biasanya senangnya bukan kepalang hingga sujud sukur.

Informasi rejeki nomplok ini juga masuk ke smartphone saya berupa pesan Whats App (WA). Nomornya tidak saya kenal, namun jika melihat foto profilnya, seolah pesan tersebut berasal dari Pihak Perusahaan WA. Apalagi kalimat awalnya adalah "PESAN RESMI PT.WHATSAPP INC INDONESIA".

Bagi orang awam, yang baru melek penggunaan WA, atau orang yang terkena kegembiraan bawah sadarnya karena mendapatkan rejeki nomplok, bisa jadi akan mudah percaya saja dengan pesan tersebut. Pesan WA dari profil WA berlogo WA sepertinya tampak meyakinkan.

"Kan wajar jika perusahaan WA mengirimkan pesan resmi via WA". Mungkin demikianlah yang ada dipikiran calon korban yang mulai terpengaruh. Dan bisa ditebak, tindakan selanjutnya adalah mengikuti petunjuk yang ada dalam pesan, yaitu mengakses website ataupun menghubungi nomor yang tertera.

Bila demikian, itu artinya upaya si penipu sudah separuh jalan. Jika calon korbannya tidak sadar juga, maka ujung-ujungnya disuruh mentransfer uang atau setidaknya diminta memberikan data-data penting yang nantinya akan merugikan pemilik data, cepat atau lambat.

Pesan (penipuan) ke nomor WA tersebut adalah termasuk salah satu modus kejahatan perbankan penipuan yang masuk dalam kategori kejahatan "Social Engineering". Kejahatan Social engineering kurang lebihnya adalah memanipulasi sisi psikologis calon korban agar dengan sukarela memberikan informasi penting ataupun untuk melakukan tindakan tertentu. Si pelaku bisa melakukannya secara langsung (bicara langsung terhadap calon korban) ataupun secara tidak langsung seperti melalui telepon, email, sms.

Informasi Google Tentang Penipuan dari Pesan WA (Sumber: screenshot pribadi)
Informasi Google Tentang Penipuan dari Pesan WA (Sumber: screenshot pribadi)

Cara paling mudah untuk mencegah menjadi korban kejahatan tersebut adalah dengan mengabaikan saja pesan yang menjanjikan keuntungan besar. Apalagi jika kita merasa tidak pernah mengikuti program undian dan semacamnya. Saya sendiri jika mendapatkan pesan demikian, langsung saja menghapusnya tanpa perlu dibaca lebih lanjut.

Tapi bila masih ada yang penasaran dan membaca pesan tersebut maka perlu memperhatikan detil informasi dalam pesan agar tidak menjadi korban kejahatan/penipuan. Yang paling mudah adalah tidak mungkin website resmi suatu perusahaan apalagi perusahaan besar level internasional menggunakan alamat gratisan seperti blogspot. Informasi itu saja sudah cukup untuk memastikan bahwa pesan WA tersebut adalah percobaan penipuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun