Mohon tunggu...
Astocha Abdurrahman
Astocha Abdurrahman Mohon Tunggu... profesional -

Ada saat kompetisi, ada saat sinergi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilar Ke 5 Kebangsaan : Keadilan

3 April 2013   00:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:49 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keadilan adalah Pilar Kebangsaan ke 5

Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi,

dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masingnya amat taat kepada Allah. | Alquran Surat Shaad 38 ayat 18-19

Menurut Anda Pembaca, apa makna gunung bertasbih bersama Nabi Daud ? Apa makna burung-burung dalam keadaan berkumpul dan taat bersama Nabi Daud?

Kenapa gunung-gunung bertasbih bersama Nabi Daud? Kenapa burung-burung dalam keadaan berkumpul dan taat bersama Nabi Daud?

Kenapa Nabi Daud mendapat anugrah seperti itu?

Untuk mencoba memahami makna ayat tersebut, saya mencoba bertanya begini:

Apakah sekarang ini gunung-gunung yang sering meletus ini dapat disebut bertasbih bersama SBY?

Apakah alam banyak bencana ini dapat disebut sedang bertasbih bersama SBY?

Apakah “burung-burung” aparat, birokrat, masyarakat, dapat disebut dalam keadaan berkumpul taat bersama SBY?

Dengan berat hati saya menjawabnya, sekarang ini gunung-gunung TIDAK bertasbih bersama SBY.

Burung-burung TIDAK berkumpul taat bersama SBY.

Jadi, gunung-gunung bertasbih bersama Nabi Daud itu berarti alam dalam keadaan tenang, subur, dan menentramkan penduduknya. Sementara itu aparat dan penduduknya dalam keadaan bersatu berkumpul damai dan sejahtera.

Bagaimana menurut Anda?

Kemudian, Kenapa Nabi daud mendapat anugrah itu? Dalam ayat-ayat berikutnya Allah memperlihatkan sebab-sebabya.

Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. | Alquran Surat Shaad 38 ayat 20

Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat adzab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. | Alquran Surat Shaad 38 ayat 26

13648219781979236386
13648219781979236386

Jadi, Kenapa? Karena Nabi Daud selama menyelenggarakan kerajaan, dan dalam menyelesaikan perselisihan, selalu dengan melaksanakan hikmah kebijkasanaan. Dengan kata lain menjaga dan menegakkan keadilan.

Oleh karena Nabi Daud sukses menegakkan keadilan,maka gunung-gunung pun bertasbih bersamanya, burung-burung dalam keadaan berkumpul taat bersamanya.

Maka keadilan itulah sesungguhnya PILAR POKOK untuk sebuah negeri.

Bagaimana menurut Anda?

Kembali ke negeri kita ini, maka saya bisa memahami mengapa sering terjadi gunung meletus membawa korban, tsunami yang membawa trauma, banjir di mana-mana dan aparat bertikai, masyarakat bergejolak. Sebab saya merasakan keadilan belum tegak benar.

Apakah Anda memperhatikan, selesai SBY terpilih menjadi Presiden periode kedua, yang diusung Demokrat, PAN, PKB, PPP, dan PKS?

SBY merekomendasikan ketua MPR adalah kader PDIP (bukan kader pengusung) ,memberikan 3 kursi menteri untuk Golkar (Bukan kader pengusung).

Pertanyaannya, mengapa tidak dari kader pengusung, misal Hadi Utomo yang Ketua Umum Demokrat – yang sekarang sepertinya tidak menikmati hasil kerjanya.

Apakah akan disalahkan orang, kalau SBY tidak membagi menteri ke Golkar? Saya yakin tidak. Siapapun bisa memaklumi dan memahami jika Ketua MPR dari kader pengusung, dan menteri-menteri dari kader pengusung juga.

Tetapi sebaliknya, walaupun hak prerogratif di tangan Presiden, cukup terasa keadilan dilukai ketika yang bukan pengusung bahkan memperoleh 3 kursi menteri, sementara pengusungsepertiPKB dan PPP hanya 2 kursi.

Saya yang orang awam, sangat bisa merasakan betapa lukanya keadilan.

Kalaupun toh partai pengusung, dengan rendah hati mengatakan bisa menerima, yaitu walau bukan pengusung memperoleh lebih kursi menteri, tetapi Allah dan alam dan sepertinya tidak rela keadilan dilukai.

Suasana ketidakadilan berlanjut dengan adanya diskriminasi yang terpampang nyata (pinjam istilahnya Syahrini) perlakuan sesama tersangka. Ada tersangka sudah ditangkap ada tersangka masih bebas. Ada yang sudah menerima dana 5 milyar dan menikmati selama 2 tahun, dan baru ada kemauan mengembalikan ke KPK setelah setelah KPK mengetahui, tetapi orang itu tidak diambil tindakan. Sementara yang belum menerima, hanya disebut orang AKAN menerima, SUDAH ditangkap.

Maka ketika keadilan tidak tegak maka wajar kalau alam tidak bersahabat, sesama aparat bertikai masyarakat tawuran.

Jadi, Keadilan adalah Pilar Pokok Negara. Jika sudah ada 4 pilar Kebangsaan yaitu UUD 45, Pancasila, dan NKRI, dan Bhenika Tunggal Ika, maka bolehlah Keadilan itu adalah pilar kelima.

Saya berharap ada yang mau menyampaikan ini ke SBY. Jika ingin negeri ini aman, sentousa, aparat bersatu, rakyat sejahtera, tolonglah SBY mengembalikan keadilan menjadi tegak. Ayo kita bantu SBY.

Bagaimana menurut Anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun