Mohon tunggu...
Alvi JakXone
Alvi JakXone Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Media

Aktivis di Jakarta Media Network (JakXone) Email : alvijakxone@gmail.com FB : JakXone Alvi Twitter : @JakXone

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ujung Perseteruan Mega, Prabowo, SBY, Jokowi dan JK (Di Balik Rivalitas Ahok - Anies)

19 April 2017   05:52 Diperbarui: 19 April 2017   09:05 2383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LEPAS dari dua pasangan cagub-cawagub Ahok-Djarot dan Anies-Sandi, sebenarnya ada rivalitas lain di balik putaran final perebutan kursi Gubernur DKI tahun 2017. Yakni, tokoh-tokoh sentral di balik kedua pasangan tersebut. Mereka adalah Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).

Mega adalah Presiden ke-5 RI yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. Prabowo Subianto adalah mantan capres yang menjabat Ketua Umum DPP Partai Gerindra. Joko Widodo (Jokowi) Presiden ke-7 RI., dan Jusuf Kalla (JK), mantan capres yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

Sebelumnya pada putaran pertama Pilkada DKI 2017, satu lagi tokoh sentral yang terlibat langsung adalah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY adalah Ketua Umum Partai Demokrat yang mengusung putranya Agus Harimurti Yudhoyono menjadi cagub pesaing Ahok dan Anies. Namun, kiprah SBY terhenti setelah Agus kalah dalam perhitungan suara.

Kehadiran tokoh-tokoh sentral  itulah yang membuat dinamika Pilkada DKI 2017 ibarat pemilihan presiden. Setidaknya fakta menunjukkan ada tiga presiden yang terlibat yakni Mega, Jokowi  dan SBY. Selain itu ada dua mantan capres yang ikut berperan memenangkan masing-masing calon yakni Prabowo dan JK. Prabowo menjadi Capres pada Pilpres 2014, sedangkan JK menjadi capres pada 2009.

Sebagai Presiden dan Wakil Presiden yang sedang berkuasa, peran Jokowi dan JK tidak nyata namun terasa. Jokowi diidentikan dengan Ahok, karena mereka berdua pernah berpasangan sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI.

Ahok dalam beberapa kesempatan memberi sinyal bahwa dirinya melanjutkan program-program yang pernah dia rumuskan dengan Jokowi. Bahkan, beberapa hasil pembangunan, seperti masjid di kantor Pemprov DKI dan Masjid Raya Hasyim Asyari yang baru saja diresmikan adalah program Jokowi-Ahok. Belum lagi proyek LRT dan MRT. Publik pun mengamini kedekatan Jokowi ke Ahok ketimbang Anies Baswedan yang dipecat dari jabatan menteri pendidikan.

Sedangkan JK, memang tidak identik dengan Anies Baswedan. Namun, dengan masuknya anggota keluarga JK sebagai tim sukses Anies, menjadi sinyal ada JK di balik Anies.

Keluarga dekat JK yang pasang badan di kubu Anies adalah saudara iparnya Aksa Mahmud, Bos pengusahan pendiri group usaha Bosowa dan putranya Erwin Aksa.

Kalangan politisi dan pengusaha nasional selama ini mengidentikkan Aksa Mahmud sebagai representasi JK. Dulu, saat JK masih menjabat Ketua Umum Partai Golkar, para politisi yang ingin mendapatkan tiket calon kepala daerah dari Golkar selalu melakukan pendekatan informal lewat Aksa. Makanya, Aksa sudah identik sebagai perpanjangan kepentingan JK di luar struktur formal. Jika Aksa sudah oke, sama saja dengan sudah ada restu dari JK.

Ponakan JK, Erwin Aksa yang juga masuk tim sukses Anies memiliki hubungan pertemanan dengan Cawagub Sandiaga Uno. Ini dimungkinkan karena Aksa yang dikenal sebagai pengusaha muda, sudah lama bersahabat dengan Sandi sejak mereka terlibat di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi)

Jadi memang, nuansa dukungan yang berbeda antara Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla kepada Ahok maupun Anies agak sulit terbantahkan. Sekalipun keduanya tidak pernah memberikan konfirmasi tentang hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun