Mohon tunggu...
Aluska Alus
Aluska Alus Mohon Tunggu... -

the deeper wisdom bringing in its own way the special request to pass

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Muslimat HTI Harus Berterima Kasih Kepada Demokrasi

23 November 2014   15:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:04 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan di cermin melainkan di panas aspal jalanan yang kembali memantulkan buah pikiran Iffah Ainur Rochmah. Bersama kawan kawannya, kemarin, Iffah  turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM.

Terharu menyaksikan aksi Iffah yang rajin turun ke jalan mengkritisi berbagai isu nasional. Kesemua aksi Iffah dan kawan kawannya selalu bermuara mempromosikan perjuangan mengembalikan pemerintahan kekhalifahan. Visi tunggal mewujudkan kembali pemerintahan khilafah.

Iffah dan kawan kawannya tentu sadar bahwa dalam menjalankan aksinya mereka menggunakan instrumen demokrasi modern, yakni; kebebasan menyatakan pendapat di jalanan. Dalam demokrasi "jalanan" adalah sarana utama untuk menyatakan pendapat rakyat secara massal. Hanya dalam alam demokrasi rakyat berhak turun ke jalan meneriakkan pendapatnya.

Aksi turun ke jalan tidak akan pernah terjadi dalam pemerintahan khilafah. Tidak ada dalam sejarah pemerintahan khilafah yang mengizinkan rakyat awam untuk menyatakan pendapat. Biasanya, untuk memperoleh kenyataan hidup yang dirasakan oleh rakyat dilakukan oleh para pemimpin khalifah yang mau BLUSUKAN. Tidak semua pemimpin mau melakukan blusukan. Coba saja ada rakyat awam turun ke jalan, hukumanya sangat berat karena tindakan itu adalah tindakan menantang sang khalifah. Nilai kepatuhan rakyat pada khalifah adalah absolut hukum itu sendiri.

Alih kekuasaan dalam pemerintahan khilafah tidak pernah berjalan tanpa kekerasan, perang, perebutan kekuasaan. Seberapa pun bijak keluarga khalifah melakukan alih kekuasaan kepada penerusnya akan terbuka peluang bagi "pihak yang kuat" untuk menantang kekuasaan itu dengan jalan perebutan kekuasaan.

Kemarin, Sabtu, 22 November 2014,  Iffah memimpin kawan kawannya, Muslimah Hizbut Tahrir, dengan aksi damai. Mereka menikmati buah demokrasi secara bebas melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Jangan diharap Iffah bisa turun ke jalan beramai ramai dalam pemerintahan khilafah. Tidak akan pernah itu diizinkan apalagi jika itu dilakukan oleh kaum perempuan. Adalah penghinaan jika seorang perempuan menantang kebijakan sang khalifah secara terbuka.

Selama Iffah dan kawan kawannya tidak melakukan anarkisme, menyebar kebencian, penghasutan mereka akan tetap aman melakukan aksinya dalam pengayoman negara.

Iffah Ainur Rochmah, juru bicara Muslimat HTI,  bersama kawan kawannya secara demokratis menyampaikan kekuatiran mereka terhadap dampak kenaikan harga BBM.

Menurut Iffah, kenaikan harga BBM akan memicu:

- Perempuan akan semakin terdorong bekerja di luar rumah.

Iffah pasti tahu bahwa perempuan telah bekerja secara mandiri di luar rumah sejak zaman nabi. Termasuk sebagai budak. Para budak adalah komiditi untuk dijual. Ada hak, tetapi hak sebagai budak yang tetap saja sebetulnya tanpa hak. Budak budak perempuan pada zaman itu harus bekerja di luar rumahnya, meninggalkan keluarga. Secara paksa dipisahkan dari suami dan anak anaknya. Budak perempuan yang perawan adalah komoditi paling mahal dan  laku dijual selain budak laki laki yang bertenaga. Sebagai tenaga kerja budak perempuan wajib melakukan apa saja sesuai keinginan majikannya. Budak perempuan yang menolak melakukan apa saja yang diminta majikannya hukumannya layak dibunuh. Hal ini berlaku untuk semua budak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun