Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perburuan (12)

6 Juni 2017   03:49 Diperbarui: 6 Juni 2017   04:03 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dok.alsayyidja"][/caption]

 

Bab III  Perebutan kuasa dan kekuasaan

 

perburuan 12

...Kuman di seberang nampak gajah di pelupuk mata tidak tampak...

Inilah keadaan peta politik kira hari ini bagaimanapun tidak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik yang ada adalah kepentingan politik itulahbyang menjadi pangkal sikut menyikut dan jegal menjegal sesama kawan maupun lawan benar adanya.
Kita sama diberi waktu 24 jam sama dengan yang lain dimuka bumi NKRI ini tetapi mengapa beda keadaan kita dengan orang lain?
Orde reformasi kebebasan informasi dan komunikasi tanpa skat dalam politik dan selalu update adalah nyata.
Bahkan hoxpun laris apalagi busser isyu yang ada juga laris dalam rangka perebutan kursi emas dipenjuru lini, ambisi dan kekuasaan.
Aku belajarbsama mas Tegel sang pemburu kali ini aku mencari sang pembuat kursi tempat kuasa dan kekuasaan saling diperebutkan.
'berapa kursi disini pak?" tsnyaku sambil berkenalan dengan seorang bapak setenga tua pak Siswono namanya tukang kayu yang selalu dapat pesanan pejabat negara ini.
"tinggal jenis kayunya mas"
"jati ya pak?"
" ya mas jati, mahoni, sono keling dan nangka"
"paling mahal?"
"jati sama nangka mahal mas,"
Bukan siapa yang buat bukan pula yang pakai esensi kursi adalah untuk diduduki dan diperebutkan untuk kuasa dan kekuasaan terkini.
"murah mas cuma 500 ribu sampai lima juta saja untuk mas"
aku diam mengangguk dan bertanya padanya
"kalau kursi pejabat dan wakil kita itu mahal pak.."
"bahannya apa mas?"
"seru sedu sedan dan tangis rakyatnya ditambah janji palsu dan program bohong untuk rakyatnya"
"oh ngoten begitu mas?"
"dan lupakan derita rakyatnya serta kepercayaan rakyat"
Pak sis termangu aku diam
#perburuan12

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun