Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

P.E.R.B.U.R.U.A.N

19 Mei 2017   20:22 Diperbarui: 19 Mei 2017   20:35 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Semi Mini Novel prosa liris ini sebentuk kenangan kecil untukmu pejuang perubahan negeri ini. Aku hanya akan menulis sedikit realita tentang negeri ini yang terantuk batu keci riak gelombang politik haru biru sejak reformasi dan jatuhnya Soeharto 19 tahun lalu bukan tentang kenyataan politik yang serasa terbalik tetapi aku yakin aku dan kamu merasakan 19 tahun bukanlah waktu yang tidak bisa dilupakan tetapi nyata!

1. Aku pernah tersenyum ikutimu 32 tahun lalu

2. Waktu ternyata berubah

3. Perebutan kuasa dan kekuasaan

4. Makan malam yang tidak gratis

5. Orde resah hati

6. Kaos itu

7. Nyanyian sunyi

8. Waktu terbelah

9. Pemimpin yang bingung

10  Orde infrastruktur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun