Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Drama

Ajal

20 Juni 2017   12:15 Diperbarui: 20 Juni 2017   22:24 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajal (drama)

oleh : al-sayyid jumianto

Cinta anak dan istri akan ditinggalkan kelak dan bahkan harta benda serta kekasih hati akan juga di tinggal begitu saja.
Malaikat pencabut nyawa: aku adalah pencabut nyawamu
Lelaki tua : aku pasrah padamu
....dan nyawa melayang dalam rakdirNya.

Lelaki tua itu sendiri dirumah tua dipinggir kota bertiga dengan seorang pembantu, perawat yang cantik serta sopir setianya.
"lebaran nanti anakku pada pulang tidak ya?" keluhnya pada perawat yang cantik itu.
"sami kondur romo, sepertinya pada pulang" kata perawatnya.
"ini lebaran terakhir aku bermimpi seram tadi malam..dijemput malaikat"
"pak cuma mimpi itu" kaget atas cerita itu terkejut hatinya.
"mati itu pasti to?"
"ya pak"
"aku sudah dekat.."
"tidak pak masih sehat kok"
"rahasiaNya selalu benar termasuk mati hidup kita"
"nggih pak.."
Akhir ramadhan ini sepi benar buatnya walau dia tahu kurang empat hari anak-anaknya yang telah sukses tidak ada yang datang. Gadget dan hp dibiarkan tergeletak dibayangkan kala masa bersama sang istri masih hidup dihamparan padi sungai dan tetumbuhan menyegarkan.
"mas ayo kita bersama lagi" ajak istrinya
"tidak anak-anak belum pulang" elaknya
"kita kan kembali maass"

siang itu mantan pejabat itu orang kaya itu meninggal tepat empat hari sebelum idul fitri.
Semua sunyi
seperti mimpinya terkabulkan malaikat itu menyatukan lagi surga bersama istrinya
#ajalkumumendekat

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun