Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menteri Milenial Versi Anggaran Belanja APBN

4 Juli 2019   19:20 Diperbarui: 4 Juli 2019   19:32 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menara Kembar Kementerian Keuangan RI Jakarta

Viral calon menteri millennial  Kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin. Bursa calon menteri gen millennial tersebut berseliweran di internet dan sosmed Pasca Keputusan KPU 30 Juni 2019. 

IDNTimes.com, 2 Juli 2019, menampilkan lima sosok gen millineal tersebut. Mereka itu adalah: (i) Prananda Paloh; (ii) Emil Dardak; (iii) Angela Tanoesoedibjo; (iv) Arief Rosyid, dan (v) Arwani Syaerozi. Sedangkan Liputan6.com, 4 Juli 2019, menampilkan millennial dengan bisnis Online yaitu (vi) Achmad Zaky dan (vii) Nadiem Makarim.  Sebelumnya, Brilio.net, 27 Juni 2019, menyajikan lima nama. Tetapi hanya ada empat nama diluar yang sudah tercantum diatas. Keempat nama tersebut adalah: (ix) Bahlil Lahadalia; (x) Agus Harimurti Yudhoyono; (xi) Grace Natalie , dan (xii) Tsamara Amany. 

Dengan demikian ada 12 sosok millennial yang dijagokan oleh beberapa media online terkini untuk bergabung dalam Kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin. Mereka itu sesuai dengan kriteria umur dalam kisaran 22 - 32 tahun, gesit dan potensial, cerdas,  memiliki jaringan bisnis dan/atau politik yang kuat. Pengalaman atau track records di sektor pemerintahan, bisnis, dan politik bukan merupakan pertimbangan utama Presiden Jokowi. Ada Menteri Koordinator yang akan membimbing mereka jika diperlukan nanti, demikian disampaikan oleh Jokowi dalam banyak kesempatan.

Pertanyaannya sekarang siapa saja dari 12 orang tersebut yang memiliki peluang terbesar?  Beberapa Kompasianer menjagokan Prananda dan AHY. Beberapa Kompasianer yang lain menjagokan Grace dan Angela. Beberapa Kompasianer yang lain lagi menjagokan sosok millineal yang lain lagi.

Berbeda dengan para Kompasianer kita yang super tersebut, penulis memprediksi ketersediaan kursi yang tersedia untuk sosok=sosok millinneal tersebut. Ini didasarkan pada pertimbangan nilai anggaran belanja dan posisi strategis dengan asumsi jumlah kementerian negara Kabinet ini adalah tetap 34. 

Anggaran Belanja dalam Triliun Rupiah
Anggaran Belanja dalam Triliun Rupiah
Menteri millineal tersebut hampir mustahil menempati kementerian dengan anggaran belanja yang besar dan/atau dengan posisi strategis. Misalnya, Menteri Keuangan, Menteri PUPR, dan Menteri ESDM hampir mustahil dipercayakan untuk dipimpin oleh menteri millineal. Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Budaya, yang masing-masing dengan Anggaran Belanja APBN kurang dari satu triliun dalam tahun anggaran 2019, diduga kuat akan diisi oleh gen millineal tersebut. Ketiga kementerian ini selain disediakan anggaran belanja yang kecil juga tidak bersifat strategis dalam struktur pemerintahan Indonesia.

Kementrian Pemuda dan Olah Raga dapat dikatakan juga kurang strategis walaupun dengan anggaran belanja APBN yang tidak begitu kecil. Kemenpora ini dengan anggaran dua triliun rupiah pada tahun anggaran 2019 berpeluang untuk diisi oleh millinneal. 

Ada dua kementerian negara  lain yang berpeluang untuk diisi oleh millinneal, yaitu Kementerian Pariwisata dan Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Masing-masing kementerian ini disediakan anggaran belanja empat triliun rupiah dalam tahun anggaran 2019 dan dengan posisi cukup strategis.

Dengan demikian, ada tiga kementerian negara yang diduga kuat akan diisi oleh gen millinneal. Satu kementerian negara yang lain cukup berpotensi juga untuk diisi gen millineal. Last but not least, ada dua kementerian negara, yang berpeluang juga untuk diisi gen millennial walaupun peluangnya tidak sebesar dengan empat kementerian negara terdahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun