Pekerjaan saya saat ini banyak mengharuskan bepergian ke luar kota. Sepanjang tahun 2016 ini, saya mendapat tugas untuk mengunjungi Banjarbaru, Makassar, Surabaya, Bandung dan Semarang. Asyiknya, di samping tugas dinas, saya bisa mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di masing-masing kota. Saya selalu menikmati setiap perjalanan tersebut.
Karena itu, di sela-sela tugas saya selalu mencuri waktu agar bisa mengunjungi tempat-tempat unik yang ada di kota yang saya kunjungi. Beberapa diantaranya sudah saya tuliskan di Kompasiana. Ketika bertugas di Makassar, saya sempat mengunjungi Taman Nasional Bantimurung-Bulusarung (TN Babul) di Maros, taman nasional tempat hidup ratusan jenis kupu-kupu. Terus terang, saya agak kecewa dengan kondisi "Kingdom of Butterfly" yang kurang mendapat perhatian.
Namun, kekecewaan saya agak terobati dengan Pantai Losari, Makassar. Kebetulan hotel saya berada persis di pinggir pantai. Sore hari, saya sering duduk-duduk di tepi pantai untuk menikmati senja di Pantai Losari sambil menyantap pisang epek yang banyak dijajakan di sepanjang pantai tersebut.
Saat di Surabaya, selain mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada di Surabaya, saya juga sempat menyebrang ke Madura, ke kota Bangkalan. Ada tiga alasan kenapa saya harus pergi ke Bangkalan.
Barang-barang yang biasa saya bawa
Dulu saya sering membawa dua kamera sekaligus setiap kali bepergian ke luar kota. Saya punya dua kamera yaitu Olympus E-3 dan Olympus PEN EPL-1. E-3 adalah kamera DSLR Olympus badak yang tahan segala cuaca sedangan EPL-1 adalah kamera mirrorless, bentuknya kompak tapi bisa bergonta-ganti lensa. Kedua kamera tersebut lensanya juga bisa saling tukar dengan bantuan tambahan adapter untuk EPL-1.
Tapi seiring dengan bertambahnya usia, sekarang saya lebih banyak membawa satu kamera saja, yaitu EPL-1.  E-3 sudah terlalu berat saya bawa, sementara  EPL-1 cukup ringan ditenteng dan hasilnya juga tidak kalah dengan E-3.
Kamera mirrorless seperti Olympus seri PEN EPL saat ini memang sedang naik daun. Kemunculan kamera jenis ini pertama kali dipelopori oleh Panasonic dengan Lumix DMC-G1-nya. Kemudian diikuti oleh Olympus  dengan Pen E-P1-nya. Setelah itu, pabrikan lain seperti Sony, Fuji dan Leica juga ikut meramaikan pasar mirrorless ini. Bahkan Canon dan Nikon yang selama ini mendominasi pasar DSLR, akhirnya juga tertarik terjun di ceruk ini.
Seri EPL-1 saya termasuk sudah cukup lama usianya. Saya sangat ingin meng-upgrade kamera ke seri yang lebih tinggi, yaitu seri Olympus PEN EPL-7.  Kenapa saya memilih kamera ini ? Karena selama ini saya sudah akrab dengan seri EPL-1 dan saya cukup puas dengan hasilnya. Seri yang lebih tinggi tentu mempunyai fitur yang lebih lengkap dan baru. Di website Electronic City, seri Olympus PEN EPL-7 ditawarkan dengan hargaRp 9.269.000. Dengan harga tersebut, kita akan mendapat paket lensa M Zuiko 14-22 mm dan lensa wide 9 mm. Lensa tersebut akan melengkapi koleksi lensa saya saat ini, yaitu lensa wide 9-22 mm, tele 70-300 mm dan fisheye 8 mm.
