Mohon tunggu...
Ali Syarief
Ali Syarief Mohon Tunggu... wiraswasta -

Lebih baik baca tulisanku spy kenal siapaku menurutmu\r\nwww.alisyarief.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sistem Politik Kita Membodohi Rakyat

28 Maret 2013   13:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:05 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebentar lagi kita akan menggelar Pemilu Legislatif,  yaitu rakyat  kembali akan menentukan siapa yang akan menjadi pilihannya untuk duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten/Kota, Propinsi dan DPR RI. Sudah dua kali Pemilu di gelar, dimana rakyat tidak memilih partai politik lagi, tetapi memilih orang per-orang, baik untuk anggota legislative maupun paket Bupati/Walikota, Gubernur dan President. Inilah yg kita sebut,lazimnya, sebagai system Presidential.

Karena calon-calon yg diajukan parpol untuk legislative itu, pada umumnya bukan calon-calon yang popular dikenal oleh rakyat pemilihnya, maka para calon itu melakukan sosialisasi dirinya, dengan berkampanye, melalui berbagai pidato-pidato politik di hadapan  konstitutennya, poster-poster di jalan-jalan dan tempat2 strategis, dan berbagai media lainnya.

Yang aneh, dan lucu, materi kampanye para calon legislative itu, seperti pengalaman kita pada dua pemilu yang lalu.  Saya tidak mengerti, apakah kalau seorang terpilih menjadi anggota legistlatif itu, kemudian bisa berbuat seperti eksekutif? Sebab nyatanya yang di sampaikan mereka itu, kepada rakyat calon pemilihnya adalah, laksana seperti calon eksektuif, Bupati/walikota, Gubernur atau Presiden.

Kalau saya terpilih nanti, maka saya akan bangun jalan, saya akan gratiskan pendidikan, saya akan gratiskan kesehatan, saya akan naikan UMR, dst. Ini yang kita dengar dan kita saksikan. Padahal kita tahu, tugas mereka adalah legislasi, budgeting dan controlling, yang tidak ada kaitannya dengan usulan program pembangunan. Mereka bertugas hanya mensyahkan program-program yang diajukan oleh eksekutif, atas dasar kontrak sosialnya.

Begitu juga Kampanye Para Calon2 eksektif, Presiden,Gubernur dan Bupati/walikota. Memang benar mereka harus menyampaikan janji/program kepada rakyat, tetapi begitu terpilih, seharusnya janji-janji itulah yang di bahas dan di syahkan oleh Legislatif.  Realitanya di jegal oleh dua kepentingan, pertama oleh kepentingan fraksi alias parpol, dan kedua UU no. 5/2010 tentang RPJM, yaitu sejauhmana Pemda-pemda synergy dengan UU tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun