Mohon tunggu...
Ali Suyanto Herli
Ali Suyanto Herli Mohon Tunggu... wiraswasta -

Praktisi micro finance

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"Apa yang Harus Dilakukan bila Angsuran Kredit menjadi tidak Lancar?"

2 Juli 2013   21:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:06 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA ANGSURAN

KREDIT MENJADI TIDAK LANCAR?"

Oleh : Ali Suyanto Herli

Penulis "Buku Pintar Panduan Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan Pembiayaan Mikro", Penerbit ANDI, Mei 2013.

PERBANKAN

Saat ini fungsi perbankan dalam kehidupan manusia sudah bagaikan kebutuhan akan oksigen. Dalam segala aspek kehidupan, setiap manusia selalu menggunakan jasa-jasa perbankan di dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadinya. Misal untuk melakukan aktivitas menabung, transfer dana ke orang lain, menarik dana, membayar tagihan kartu kredit, telepon, listrik, PAM bahkan hingga modem.

Dalam perkembangannya jenis-jenis perbankan pun tumbuh menyesuaikan jaman dan kebutuhan konsumennya. Untuk konsumen kelas usaha kecil menengah (mikro), ada pilihan menggunakan BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Untuk kosumen kelas menengah ke atas dapat menggunakan jasa bank konvensional. Untuk konsumen dari golongan tertentu yang menganut paham-paham tertentu, tersedia jasa Bank Syariah.

Lembaga keuangan tidak melulu berupa perbankan, karena terdapat alternatif lain seperti Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Pegadaian, lembaga pembiayaan atau leasing, sampai dengan lembaga modal ventura. Masing-masing mempunyai karakteristik yang sesuai dengan segmentasi nasabahnya.
KREDIT

Salah satu jasa perbankan yang paling penting adalah jasa pemberian kredit, sesuai dengan fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi antar pihak yang kelebihan dana (aktivitas funding) dengan pihak yang membutuhkan dana (aktivitas lending). Kredit bisa menjadi sesuatu yang sangat membantu kita, namun bilamana salah dalam penentuan 'setting'-nya bisa menjadi sumber masalah.

Pihak bank sendiri umumnya memastikan dahulu bahwa kredit harus jelas aspek 5 C-nya. Yaitu, Character / karakter peminjam, Capacity / kemampuan bayar ada dan jelas, Collateral / agunan nilainya cukup dan dapat diikat secara sempurna, Condition / kondisi ekonomi secara mikro dan makro, Capital / skala usaha calon peminjam atau debitur.

Tujuan kredit umumnya produktif dan konsumtif. Bila tujuannya produktif, harus dilihat juga apakah sifat kebutuhan dana kredit tersebut adalah sifatnya sementara (temporary) ataukah sifatnya jangka panjang (permanent). Bila sifatnya sementara untuk jangka pendek, struktur kredit dapat menggunakan kredit berjangka (demand loan) yang hanya membayar bunga setiap bulannya hingga tanggal jatuh tempo perjanjian kredit (PK) kita harus melunasi pokok kreditnya. Namun bila sifatnya jangka panjang, sebaiknya menggunakan kredit angsuran (installment) sehingga suatu ketika kredit itu menjadi lunas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun